[CAD-CIV-07]: Import data dari Total Station ke Civil 3D Bagian #4

Referensi : Import data dari Total Station ke Civil 3D Bagian #3
Platform : Civil 3D
Lokasi File : download autolisp dan contoh gsi

Pada bagian sebelumnya, telah diuraikan cara mengeplot dan menghitung data hasil pengukuran polygon dari Total Station (TS) leica TC407 ke Civil 3D.

Pada bagian ini akan dijelaskan bagaiman cara menggambarkan hasil pengukuran detail dari alat yang sama

Cuplikan data asli hasil dari TS adalah:

image

dari data di atas, point number masih berupa alpha numeric sehingga perlu dirubah menjadi numeric. Agar point number ini tidak sama dengan point number polygon yang telah didefiniskan pada bagian yang lalu, maka point number tersebut diberi dengan konstanta penambah 100000.

point number, akan diambil dari 4 angka setelah word index. Misal point number untuk baris kedua *110002, maka point number untuk titik tersebut akan dirubah menjadi 100000+2=100002. Sehinga baris kedua menjadi *110002+0000000000100002.

Dengan bantuan program autolisp terlampir proses perubahan point number dari alpha numeric ke numeric bisa dilakukan dengan cepat.

;;; ————————————————————————–;
;;;  3. fungsi: merubah Point Number Leica GSI16 dari alphanumeric ke numeric
;;;  format input file : Leica GSI16 File
;;; ————————————————————————–;
(print “gsi_num : merubah Point Number Leica GSI16 dari alphanumeric ke numeric”)
(defun c:gsi_num()
(setq nama (getfiled “Pilih file GSI16 pointNumber alphanumeric” “” “gsi” 8))
;jika user menekan tombol cancel, tdk dijalankan
(if (/= nama nil)
(progn
(setq fileLama (open nama “r”))
(setq namaBaru (strcat (substr nama 1 (- (strlen nama) 4)) “num.gsi”))
(setq fileBaru (open namaBaru “w”))
;secara default, point number akan mengambil mulai kolom ke 4 sebanyak 4 karakter.
(setq lineInput (read-line fileLama))
(while (/= lineInput nil)
(setq strWI (substr lineInput 2 2))
(cond
((=  strWI “41”)
(write-line lineInput fileBaru)
);strWI “41”
((= strWI “11”)
;*110062+00000000016 3000
(setq pntNumeric (substr lineInput 4 4));0062
(setq pntNumeric (format16 pntNumeric));0000000000000062
(setq pntNumeric (strcat (substr lineInput 1 8) pntNumeric));*110062+
(setq lineNew (vl-string-subst pntNumeric (substr lineInput 1 24) lineInput))
(write-line lineNew fileBaru)
);strWI=11
);end cond
(setq lineInput (read-line fileLama))
);end while
(close fileBaru)
(close fileLama)
);end prgn
);end if
);end defunc

(defun Format16(strInput)
(setq strLeft (rtos 1.0 2 (- 16 (strlen strInput))))
(setq rtn (strcat (vl-string-subst “” “1.” strLeft) strInput))
)

Setelah dirubah point numbernya baru file GSI16 dirubah menjadi FBK dengan autolisp berikut:

;;; ————————————————————————–;
;;;  4. fungsi: merubah Leica GSI16 pengukuran detail ke Autodesk Field Book (fbk)
;;;  format input file : Leica GSI16 File
;;; ————————————————————————–;
(print “gsi_ss : konversi gsi pengukuran detail (sight shot) ke Autodesk Field Book (FBK)”)

(defun c:gsi_ss()
(setq nama (getfiled “Pilih file GSI16 hasil pengukuran sight shot yang akan dirubah ke FBK” “” “gsi” 8))
;jika user menekan tombol cancel, tdk dijalankan
(if (/= nama nil)
(progn
(setq file (open nama “r”))
(setq namaFbk (strcat (substr nama 1 (- (strlen nama) 4)) “.fbk”))
(setq fileFbk (open namaFbk “w”))
(setq DataFile (Read-line file))
(setq k -1)
(setq fltTinggiAlat 0.0)
(while (/= DataFile nil)
(cond
((= (substr DataFile 2 2) “41”)
(setq pCode (substr DataFile 9 16))
(setq pCode (vl-string-left-trim “0” pCode))
);end cond=41
((= (substr DataFile 2 2) “11”)
(setq j 2 k (+ k 1))
(while (<= j 146)
(setq wi (substr DataFile j 2))
(setq isiWI (substr DataFile (+ j 7) 16))
(cond
((= wi “11”)(setq FS (itoa (atoi isiWI)))
(if (= FS “0”)
(progn
(alert “Point Number masih berupa alpha numeric !!!, ketik gsi_num untuk merubah menjadi numeric”)
(close file)
(close filefbk)
(exit)
);progn
);end if
(setq FS (itoa (+ (atoi isiWI) 100000)));point number ditambah 100000
)
((= wi “88”)(setq TinggiAlat (rtos (/ (atoi isiWI) 1000.0) 2 3)))
((= wi “87”)(setq TinggiTarget (rtos (/ (atoi isiWI) 1000.0) 2 3)))
((= wi “21”)(setq SudutHorizontal (rtos (/ (atof isiWI) 100000.0) 2 5)))
((= wi “22”)(setq SudutVertikal (rtos (/ (atof isiWI) 100000.0) 2 5)))
((= wi “31”)(setq JarakMiring (rtos (/ (atoi isiWI) 1000.0) 2 3)))
);cond
(setq j (+ j 24))
);end while j=2 to 146
(if ( /=  fltTinggiAlat (atof TinggiAlat))
(progn
(write-line (strcat “STN -9999 ” TinggiAlat) fileFbk)
(write-line “BS -8888” fileFbk)
));end progn endif
(write-line (strcat “PRISM ” TinggiTarget) fileFbk)
(write-line (strcat “AD VA ” FS ” ” SudutHorizontal ” ” JarakMiring ” ” SudutVertikal ” ” “\”” pCode “\””) fileFbk)
(setq fltTinggiAlat (atof TinggiAlat))
);end cond = 11
);end cond
(setq DataFile (Read-line file))
);end while open file
(close file)
(close fileFbk)
);progn
);enf if

)

 

Jika file input adalah “ssnum.gsi”, maka file outputnya akan menjadi file “ssnum.fbk”.
Karena file GSI hasil download tidak ada informasi tempat berdiri alat (STN) dan Backsight (BS), maka file hasil FBK harus diedit dengan memasukkan point number untuk STN dan BS sesuai dengan skets pengukuran di lapangan.

Hasil FBK dari running autolis, secara default memberi point number -9999 untuk Station dan -8888 untuk Backsight. Angka-angka inilah yang harus dirubah sesuai dengan sket lapangan.

Contoh file fbk sebelum dirubah:

STN -9999 1.423
BS -8888
PRISM 3.150
AD VA 100002 257.03140 2.832 65.49450 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100003 265.09390 15.907 85.13410 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100004 260.44110 27.096 88.06420 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100005 259.27220 40.295 89.05430 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100006 259.48350 47.686 88.57080 “SH”

Setelah dirubah dengan memasukkan nomer station dan backsight, cuplikan file fbk menjadi :

STN 2 1.423
BS 1
PRISM 3.150
AD VA 100002 257.03140 2.832 65.49450 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100003 265.09390 15.907 85.13410 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100004 260.44110 27.096 88.06420 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100005 259.27220 40.295 89.05430 “SH”
PRISM 3.150
AD VA 100006 259.48350 47.686 88.57080 “SH”

file “ssnumEdited.fbk” adalah versi lengkap file FBK yang sudah diedit.

Masih di network, import field book “ssnumEdited.fbk”. Silahkan lihat di bagian #1 jika lupa caranya import field book (FBK).

Pada setting ‘Import Field Book’, set ‘Show Interactive Graphics’ ke ‘Yes’.

Buka ‘DescKey Editor’ seperti di Bagian#3, untuk mengeplot titik detail tersebut ke gambar. Pada ‘DescKey’ editor ini, akan ditambah dua Description Key kode SH untuk spot height dan JL untuk jalan.

image

Masih di toolspace civil 3D, click kanan folder ‘Survey Points’, pilih ‘Point’ kemudian ‘Insert into drawings’

image

titik cross section sudah tergambar di civil 3D.

Kesimpulan:

  1. File hasil download adalah hasil dari pengukuran TS Leica 407. Untuk type total station yang lain program autolisp yang telah ditulis akan tidak sesuai.
  2. Jika hasil pengukuran akan diolah di civil 3D, selalu gunakan format point number NUMERIC
  3. Coba gunakan fasilitas Survey Data Link atau stringer connect, untuk konversi type data dari TS yang lain ke FBK. Analisa hasilnya apakah sesuai dengan actual pengukuran di lapangan. Saya telah coba konversi hasil pengukuran TS Leica 407 dengan program ini, ternyata hasil konversinya, tidak sesuai dengan hasil lapangan.
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s