Referensi | PMNA No. 3 Tahun 1997 SNI 19-6724-2002 : Jaring Kontrol Horisontal |
|
Platform | ||
Lokasi File |
Pada catatan [XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel dan [XLS-MAP-09]:Speadsheet Proyeksi Traverse Mercator di Excel (Versi #2) telah diuraikan cara perhitungan proyeksi UTM dan TM3 di excel. Kali ini diuraian transformasi koordinat menggunakan sistem proyeksi koordinat TM3 dengan bantuan software Autocad Map.
Pembahasan pada posting ini meliputi:
- Transformasi dari Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke UTM
- Transformasi dari Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke TM3
- Transformasi UTM->TM3
Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut, berikut adalah ketentuan tentang Proyeksi UTM dan TM3 yang dipakai di indonesia:
UTM (Ref: SNI 19-6724-2002: Jaring Kontrol Horisontal) | TM3 (Ref: PMNA No.3 Tahun 1997) |
![]() ![]() |
![]() |
Dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa proyeksi TM3 menggunakan parameter ellipsoid yang sama yaitu WGS 84 yang membedakan adalah titik nol semu, lebar zone dan skala di meridian central.
Kententuan / parameter di atas digunakan untuk setting transformasi di Autocadmap. Kelebihan proses transformasi dengan Autocadmap adalah mampu melakukan transformasi koordinat selain obyek berupa titik, bisa juga untuk obyek berupa polyline, poligon ataupun text. Sebagai contoh, di tulisan ini terlebih dahulu diterangkan cara transformasi object berupa titik dari list koordinat "lintang bujur" di excel ke UTM & TM3 sedangkan object yang lain, silahkan dicoba sendiri setelah mempelajari tahapan-tahapan di bawah.
1. Proyeksi Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke UTM
A. Proses edit data di Excel dan Notepad
1.1. Jika list koordinat adalah "lintang bujur" tanpa elevasi, maka perlu dilakukan konversi ke desimal degree.
Note: silahkan baca [XLS-SVY-02]: Catatan Rumus Excel untuk Juru Ukur (Bagian #1) untuk melihat rumus-rumus konversi sudut yang biasa dipakai di land surveying |
List koordinat di excel: ![]() Kolom [H] dan [I] adalah koordinat dalam satuan desimal degree. Rumus yang digunakan adalah [H2]=SUMPRODUCT(B2:D2/{1,60,3600}) [I2]=SUMPRODUCT(E2:G2/{1,60,3600}) Apabila terletak di lintang selatan, maka rumus H2 dikalikan dengan -1. |
Berdasarkan list koordinat lintang bujur, zone UTM dan TM3 terletak di 47N untuk UTM dan 47.2N untuk TM3 | ![]() Silahkan baca [XLS-MAP-01]: Rumus Excel untuk Mencari Zone UTM dan TM3 untuk menentukan zone UTM dan TM3 dengan rumus Excel. |
1.2. Merubah format tabel koordinat di excel Tabel dirubah formatnya sehingga mempunyai urutan field /header : P,E,N,Z,D (PENZD comma delimeted). Arti dari P,E,N,Z dan D berturut-turut adalah Point Number, East, North, Elevasi dan Description. Jika list koordinat adalah "lintang bujur" tanpa elevasi, maka susunan datanya adalah P,bujur,lintang,0,D. Bujur dan lintang dinyatakan dalam desimal degree. |
format tabel setelah dirubah: ![]() Nilai P atau Point Number harus berupa angka bulat. |
1.3. Simpan format PENZD ke comma delimeted. Save as format table di atas (1.2) menjadi *.csv (comma delimeted). Misal nama filenya adalah : LL_PENZD.csv |
Hapus baris pertama di file LL_PENZD.csv delimeted sehingga menjadi: ![]() |
B. Proses di Autocadmap
Program autocad yang saya pakai adalah Civil 3D 2011. Pada program tersebut secara default sudah terinstall beberapa fungsi autocadmap. Apabila Anda mempunyai program Autocadmap yang lebih baru, tahapannya tidak akan berbeda.
1.4. Import file csv ke autocadmap ![]() |
– Jalankan program autocadmap, kemudian buat gambar baru dengan pilihan template metric. – Dari menu [Insert], pada group [Import], pilih [Map Import] – Pada [File of types:], pilih [ASCII Point File], kemudian pilih file LL_PENZD.csv – Pada kotak dialog [Import ASCII Points], lakukan setting: — [Select Formatting]: [PENZD (comma delimeted) — [Block Name]: [Map_Survey_Point] — click icon ![]() — [Category]: [Lat Longs] — [Coordinate Systems in Category]: [LL84] — click [OK] – Pada kotak dialog [Import ASCII Points], click [OK] List titik akan tergambar di autocad sebagai blok attribute dengan sistem koordinat bujur,lintang. Simpan drawing hasil plotting titik csv dengan nama misalnya : LL84.dwg kemudian tutup file LL84.dwg |
1.5. Proyeksi Koordinat Lintang Bujur ke UTM. |
**Langkah-langkah di bawah mensyaratkan file yang akan diproyeksikan atau ditransformasikan harus dalam kondisi tertutup** |
1.5.1. Aktifkan workspace map | – Buat gambar baru dengan satuan metric – aktifkan workspace map, dengan mengetikkan di command: Command: mapwspace |
1.5.2. Setting zone UTM Dalam contoh kali ini diasumsikan bahwa koordinat lintang bujur terletak di zone 47N. |
– Pada map workspace (task pane), pilih tab [Map Explorer] – Click kanan [Current Drawing] kemudian pilih [Coordinate System…] ![]() – click [Select Coordinate System] – Pada kotak dialog [Select Global Coordinate System], lakukan setting sebagai berikut: — [Category]: [Indonesia] — [Coordinate Systems in Category]: [UTM Zone 47] — click [OK] untuk menutup kotak dialog [Select Global Coordinate System] – Click [OK] lagi untuk menutup [Select Coordinate System] |
1.5.3. Proyeksi Koordinat melalui Query | – Pada tab [Map Explorer], click kanan [Drawings], kemudian pilih [Attach] – Pada pilihan [Look in], pilih [Drive Alias] tempat file LL84.dwg disimpan. Cara membuat [Drive Alias], silahkan baca [CAD-MAP-12]: Menulis Text Jarak dan Azimut Menggunakan Query dan Annotation di AutocadMap – masih di [Map Explorer], click kanan [Current Query], kemudian pilih [Define] Command: id – [Detach] drawing: dari [Map Explorer], click kanan drawing [LL84.dwg]>>[Detach] – click [Close] – simpan file drawing misal dengan nama UTM-47N.dwg |
1.5.4. Export List koordinat hasil proyeksi ke File | – masih di [Map Explorer], click kanan [Current Query], kemudian pilih [Define] – Pada [Define Query of Attached Drawings], lakukan setting: Click [Clear Query] [Query Type]: click [Location], [Boundary Type]>>[All]>>[OK] [Query Mode]: pilih [Report], click [Option] -Pada [Output Report Options] : click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Map_Survey_Point]>>[PTNUM], click [OK], kemudian [Add] click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Map_Survey_Point]>>[DESC], click [OK], kemudian [Add] click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Properties]>>[X1,Y1,Z1], click [OK], kemudian [Add]
click [OK] click [Browse] untuk menetukan folder dan nama file hasil query. misal nama filenya adalah UTM47N.txt |
2. Proyeksi Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke TM3
Langkah-langkah di bawah menganggap bahwa list koordinat lintang bujur telah diimport ke autocad. Dalam contoh di atas, file LL84.dwg dianggap sudah ada.
2.1. Membuat Global Coordinat Systems baru | – Buat file gambar baru dengan satuan metric. – pada menu [Map Setup], pada group [Coordinate System], click icon ![]() – atau ketik di menu command: ADEDEFCRDSYS – Pada kotak dialog [Global Coordinate System Manager]: — click [Category Manager] — pada kotak dialog [Category Manager]: — click [New] — [Catergory Name]: Indonesia TM3 — click [OK], kemudian [Close] — pilih [Category]: [Indonesia TM3] — click [Define] |
dari web http://www.dmap.co.uk/utmworld.htm, zone 47N dimulai dari bujur 96derajat sampai 102derajat (lebar 6 derajat). Sehingga bujur tengah (central meridian)nya adalah CM=99 derajat. Sedangkan TM3 adalah sebenarnya adalah UTM dengan lebar 3 derajat, maka dalam zone tersebut ada dua zone TM3 disebelah kiri central meridian UTM disebut 47.1N dan sebelah kanan 47.2N. Central meridian untuk 47.1N=(CM-1.5)=97.5 sedangkan untuk 47.2N=(CM+1.5)=100.5 atau 100d30’0.000000" |
– Pada kotak dialog [Define Global Coordinate System] pada tab [General], masukkan parameter — [Code]: WGS84.TM3-47.2N — [Unit]: [meter] — [Description]: Datum WGS84 Proyeksi TM3 Zone 47.2N — [Coordinate System Type]: Geodetic — Click [Select] — pilih [World Geodetic System 1984] – Pada kotak dialog [Define Global Coordinate System] pada tab [Projection], masukkan parameter: |
2.2. Setting zone TM3 di drawing yang aktif | – lakukan seperti di langkah 1.5.2 – pada pilihan [Select Coordinate System]: — [Category]: [Indonesia TM3] — [Coordinate Systems in Category]: [WGS84.TM3-47.2N] |
2.3. Proyeksi koordindat melalui query | – lakukan query seperti di langkah 1.5.3 – koordinat titik 1 , S050113 dalam proyeksi TM3: Command: id – simpan file misal nama file : TM3-47.2N.dwg |
2.4. Export Koordinat hasil proyeksi | – lakukan query type report seperti di langkah 1.5.4
– [Detach] drawing: dari [Map Explorer], click kanan drawing [LL84.dwg]>>[Detach] – click [Close] |
3. Transformasi UTM->TM3
File drawing yang akan ditransformasi adalah UTM-47N.dwg. Agar file hasil transformasi tidak sama dengan file sebelumnya, file baru akan dinamakan TM3-47.2N-TR.dwg
3.1. Buat drawing baru | — Buat file drawing baru dengan satuan metric — simpan dengan nama TM3-47.2N-TR.dwg |
3.2. Setting zone TM3 di drawing yang aktif | – lakukan seperti di langkah 1.5.2 – pada pilihan [Select Coordinate System]: — [Category]: [Indonesia TM3] — [Coordinate Systems in Category]: [WGS84.TM3-47.2N] |
3.3. Attach drawing UTM melalui [Map Explorer] dan Query | — Cara attach dan query lihat langkah 1.5.3 — hasil dengan koordinat titik 1: X = 275379.0964 Y = 1671305.4038 Z = 0.0000 bandingkan nilainya dengan hasil proyeksi dari koordinat lintang-bujur di langkah 2.3 |
Silahkan dicoba sendiri untuk feature polyline, poligon maupun Text. Untuk feature tersebut tidak bisa dibuat query report seperti di atas karena object atau feature tersebut mempunyai property yang berbeda.
==semoga bermanfaat dan selamat mencoba=