Referensi | : | |
Platform | : | AutoCAD Map atau Civil 3D |
Lokasi File | : |
Saya akan berbagi pengalaman tentang proses import file .shp ke AutoCAD dengan menggunakan program AutoCAD MAP.
File SHP atau kadang disebut juga sebagai ESRI SHP file adalah file berbasis GIS (Geographical Information System) yang biasa digunakan dalam program GIS buatan ESRI seperti ArcView maupun ArcGIS. Seiring dengan perkembangan software GIS saat ini, file SHP sudah bisa dibaca atau diimport dengan software selain software dari ESRI salah satunya adalah program AutoCAD MAP.
Salah satu ciri utama dari file berbasis GIS adalah adanya hubungan antara object grafis (data spasial) dengan object table atau (data attribute) selain ciri lainnya yaitu terdapat file proyeksi koordinat atau sistem koordinat.
Program yang aku gunakan saat menyusun tutorial ini adalah Autodesk Civil 3D 2011, jadi tampilan pada tutorial ini adalah mengacu ke Civil 3D 2011. Jika Anda menggunakan program Civil 3D yang lain atau AutoCAD MAP silakan disesuaikan langkah langkah yang aku tulis dibawah:
A. Mengecek data spatial dan attribute dengan [Connect Feature Source] dan [Display Manager]
- Jalankan program AutoCAD MAP atau Civil 3D. Pilih satuan [metric]
- Jika menggunakan Civil 3D, click icon [workspace switching]
ganti [workspace] ke [Tool based – Geospatial]
- Pada group ribbon [Data], click icon
- Pada [Data Connection by Provider] pilih [Add SHP Connection]
- Masukkan nama connection dan pilih lokasi folder SHP, kemudian click [Connect]
- Sesuai dengan informasi di atas, nama file SHP adalah KonturDarat dengan sistem koordinat UTM84 Zone 50N
- Click [Add to Map], untuk menampilkan file SHP di AutoCAD MAP
- Tampilkan [AutoCAD MAP Task Pane]
- Ketik di Command:mapwspace
- Kemudian pilih [On]
- Pada [AutoCAD MAP Task Pane] pilih tab [Display Manager]
- Pilih grup [KonturDarat]
, kemudian click icon [Table] untuk menampilkan data attributenya.
- Tampilan hubungan data grafis dengan attributenya :
- Pada AutoCAD MAP, [Display Manager] digunakan untuk membuat peta atau [View Map]dari beberapa data source dan querynya lengkap dengan symbol garis, titik, polygon dan label. Contoh tampilan peta kontur setelah diatur warna garis kontur sesuai dengan elevasinya. Note: Cara mengatur symbol dalam [Display Manager] tidak dibahas dalam webpage ini.
-
Object yang ditampilkan dalam [Display Manager] bukan merupakan object AutoCAD. Agar menjadi object AutoCAD, maka [View Map] harus dieksport ke AutoCAD atau di [Save As] DWG.
- Pada contoh file kontur SHP di atas, setelah proses save as ke DWG atau [Save Current Map to DWG], garis kontur menjadi object LWPOLYLINE yang dikelompokkan dalam satu layer. Contoh tampilan object LWPOLYLINE setelah di list:
-
Hasil list di atas, nilai elevasi =0.000 atau Z=0.000. Apabila diinginkan LWPOLYLINE mempunyai elevasi sesuai dengan nilai CONTOUR, maka penggunaan fasilitas [Save Current Map to DWG] menjadi tidak sesuai. Pada langkah berikutnya dijelaskan cara membuat LWPOLYLINE dengnan nilai elevasi sesuai dengan nilai CONTOUR dan dipisakan dalam layer yang berbeda sesuai dengan elevasinya.
-
B. Import data grafis dan attribut file SHP
- Langkah A digunakan untuk mengecek data gafis dan data attribute file SHP. Berdasarkan pengecekan file SHP di atas, data grafis sudah benar berupa object kontur dengan nilai elevasi yang diambil dari data attribute kolom CONTOUR.
- Tutup file autocad hasil langkah A
- Buat file baru lagi dengan satuan metric.
- Pada menu [Insert] pada group [Import], pilih [Map Import]
, kemudian pilih file SHP
- Click tulisan <none> di bawah kolom [Data], kemudian pilih [Create Object data]
- Click [Select Fields]
- Pilih hanya field [CONTOUR]
, kemudian [OK] sampai kotak dialog [Map Import] tertutup dan proses import dimulai.
- Lakukan cek object data setelah proses import selesai. Ketik pada command:adeeditdata
- Pilih salah satu garis kontur, sehingga ditampilkan :
Object data sudah terimport sempurna. Object data ini sebenarnya adalah data attribute dari garis kontur yang dipilih.
-
Sampai tahap ini nilai elevasi di LWPOLYLINE masi 0.000 dan masih tersimpan dalam satu layer.
-
C. Menjalankan Topology Query untuk mengisi elevasi LWPOLYLINE dan membuat Layer sesuai dengan nilai elevasinya
- Aktifkan [AutoCAD MAP Taskpane] dengan mengetik Command: mapwspace
- Click kanan folder [Topologies], pada tab [Map Explorer] di [AutoCAD MAP Task Pane]
- Pilih [Create]
- [Topology Type]: Network, [Topology Name]: GarisKontur kemudian click [Next]
- [Select Links]: All, [Layers]: KonturDarat, kemudian clicl [Finish]. Tunggu sampai proses topology selesai
- Click kanan Topology GarisKontur di bawah folder [Topologies]. Pilih [Analysis] >> [Topology Query]
- Pada [Topology Query], pilih [Define Query]
- Click [Location] pada Query Type kemudian pilih [All]
- Click [Draw] pada Query Mode
- Click [Alter Properties] pada Options
- Pada [Select Property], pilih [Layer], kemudian click [Expression]
- Pilih CONTOUR di folder [Object Data] >> [KonturDarat] . Click [OK] kemudian [Add]
- Pada [Select Property], pilih [Elevation], kemudian click [Expression]
- Pilih CONTOUR di folder [Object Data] >> [KonturDarat] . Click [OK] kemudian [Add]
- Tampilan properties alteration menjadi:
- Click [OK], kemudian click [Execute Query]
- Hasil perintah list di salah satu garis kontur
- LWPOLYLINE sudah mempunyai elevasi dan disimpan di layer sesuai dengan nilai elevasinya
pada tulisan berikutnya akan dijelaskan cara membuat label di kontur dengan query topology
==selamat mencoba==
terima kasih, kebetulan saya mencoba masalah ini
2014-10-12 8:39 GMT-07.00, coretan tentang autocad dan excel
Saya sedang kesulitan menghitung volume genangan dari peta contur menggunakan AutoCAD LD, barang kali punya tutorialnya? Terima Kasih
saya tidak punya tutorialnya. tetapi tapan hituganannya adalah:
1. buat surface existing dari kontur existing misal diberi nama surface_existing
2. buat surface dari kontur rencana genangan misal diberi nama surface_design
3. Kurangkan surface_design – surface_existing , maka akan didapat volume genangannya..