Category: Civil3D

[CAD-MAP-22]: Membuat Map Book (Lay out Peta) di Autocadmap atau Civil 3D

Referensi

:

Map Book is not to scale in AutoCAD Map 3D

Platform

:

AutocadMap / Civil 3D

Download

:

  

 
 

Sebelumnya saya sudah mencoba menggunakan feature atau tool Map Book di AutoCAD Map 3D tetapi hasilnya selalu tidak sesuai dengan harapan yaitu hasil skala di layout tidak akurat sampai akhirnya saya menemukan tulisan Map Book is not to scale in AutoCAD Map 3D. Pada tulisan kali ini dijelaskan lagi langkah-langkah membuat Map Book sehingga menghasilkan skala di layout dengan benar dengan beberapa tambahan pengolahan data seperti sistem koordinat ke TM3 dan import data GIS.

Langkah-langkah yang akan diuraikan adalah:

  1. Setting sistem koordinat TM3 mengacu ke Peraturan Menteri Negara Agraria Nomer 3 Tahun 1997 (PMNA No. 3/1997) dan https://georepository.com/home.html
  2. Import file shp dari http://tanahair.indonesia.go.id ke sistem koordinat TM3
  3. Membuat template layout
  4. Setting Map Book
  5. Publikasi Map Book

Detail masing-masing tahapan saya uraikan dengan menggunakan Autodesk Civil 3D 2007 (C3D), jika anda menggunakan versi yang lain mungkin akan berbeda user interfacenya tetapi pada prinsipnya urutan pekerjaan akan sama.

Setting Sistem Koordinat TM3 di C3D / AutocadMap

Menurut PMNA No.3/1997, sistem koordinat proyeksi Traverserse Mercator Nasional ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

Sistem Proyeksi

:

Traverse Mercator

Lebar Zone

:

3 (tiga) derajat

Merdian Central

:

1,5 (1 koma lima) di timur dan barat meridian central zone UTM yang bersangkutan

Faktor skala meridian (k)

:

0,9999

Titik semu Timur (x)

:

200.000 meter

Titik semu utara (y)

:

1.500.000 meter

Datum

:

WGS-1984

  

  

a    : 6.378.137

f    : 1/298,25722357

 
 

Seperti halnya saat setting sistem koordinat UTM, untuk melakukan setting koordinat TM3 terlebih dahulu harus diketahui zone TM3. Cara untuk mengetahui / menghitung zona TM3 silakan mengacu ke [XLS-MAP-01]: Rumus Excel untuk Mencari Zone UTM dan TM3. Pada contoh kali ini misal menggunakan zone TM3 49.1.

Detail zone TM3 49.1 jika mengacu ke https://georepository.com/projection_17437/Indonesia-TM-3-zone-49-1.html adalah:

Dari uraian dan ketentuan di atas dilakukan setting di C3D:

Jalankan C3D, kemudian pilih workspace [Planning and Analysis]

Pada menu C3D, pilih [Map Setup] kemudian pada grup [Coordinate System] pilih [Create Coordinate System Definition]

 
 

Urutan dan setting pembuatan definisi coordinate system dirangkum dalam bentuk tabel di bawah

 
 

No

Task

Setting

Nilai Setting

Click

1

Specify starting point

Specify starting point

Start with coordinate system

[Next]

2

Specify coordinate system

Create new coordinate system

Coordinate system type

 
 

 
 

Projected

 
 

 
 

[Next]

3

3a. Create coordinate system

Code

WGS84-TM3-49.1

  

  

  

Description

TM3 meridian central 109.5 derajat

  

  

  

Source

BPN-RI

  

  

  

Unit

Meter

  

  

  

Available Categories

Indonesia

[Add]

  

  

Reference to

Geodetic

[Select]

  

  

Datum

WGS84 (World Geodetic System of 1984)

[Next]

  

3b. Specify projection

Projection

Transverse Mercator

[Yes]

  

  

Central meridian

109.5

  

  

  

Original latitude

0

  

  

  

False easting

200000

  

  

  

False Northing

1500000

  

  

  

Scale reduction

0.9999

[Next]

  

3c. Specify common parameters

  

  

[Next]

4

Review coordinate system

  

  

[Finish]

 
 

Untuk setting zone yang lain pada grup [Coordinate System], pilih [Library] kemudian copy code WGS84-TM3-49.1

Edit code hasil copy tersebut kemudian lakukan perubahan Code , Description di Task 3a dan Central Meridian di Task 3b.

Sampai tahap ini, coordinate system baru dengan Code WGS84-TM3-49.1 telah dibuat.

 
 

Agar file dwg mempunyai sistem koordinat code WGS84-TM3-49.1, pada menu C3D, pilih [Map Setup] kemudian pada grup [Coordinate System] pilih [Assign]

Pada isian [Search] masukkan code: WGS84-TM3-49.1 kemudian click [Assign]

 
 

Untuk mengecek sistem koordinat sudah ter-setting di gambar, pada menu [Map Setup] click lagi [Assign], maka akan ditampilkan coordinate system yang aktif (currently assigned) di gambar:

 
 

Import file shp dari http://tanahair.indonesia.go.id ke sistem koordinat TM3

Proses download file SHP dari web di atas tidak dijelaskan detail di sini, tetapi perlu diperhatikan lokasi file shp yang akan di download harus di area bujur timur (109.5 – 1.5) derajat sampai bujur timur (109.5 + 1.5) derajat atau bujur timur ( 108 sampai 111) derajat.

 
 

Langkah selanjutnya diasumsikan bahwa file SHP telah terdownload, sehingga akan dijelaskan proses transformasi koordinat dari file SHP yang mempunyai sistem koordinat lintang-bujur menjadi sistem koordinat tm3 dengan satuan meter.

 
 

Langkah untuk proses transformasi koordinate lintang-bujur ke sistem koordina TM3 adalah:

Pada menu [Insert], di group [Import] pilih [Map Import]

Pilih [File of types]: Esri shape file (*.shp), kemudian pilih file shp yang akan diimport. Pada contoh kali ini , saya akan meng-import file shp yang berisi feature garis kontur.

 
 

Perhatikan informasi current drawing coordinate system : WGS84-TM3-49.1 dan Input Coordinate: LL84 artinya adalah pada saat proses import akan dilakukan proses transformasi koordinat dari LL84 (Lintang Bujur WGS84) ke WGS84-TM3-49.1

 
 

Pada kolom [Data] click tanda titik … kemudain pilih [Create object data] untuk mengkonversi informasi attribute shp menjadi object data di autocadmap.

Jika sudah selesai, click [OK] untuk dilakukan proses import.

 
 

Hasil import setalah dikukan styling dengan [Display Manager]:

 
 

Proses styling tidak dijelaskan dalam tutorial ini.

 Membuat Template Layout

Perhitungan Viewport

Template layout adalah format peta berisi informasi muka peta, skala, legenda dan informasi meta data lainnya yang berhubungan dengan peta yang akan dibuat.

Contoh dibawah layout template bawaan autocad map 3d dengan nama-nama object (Map Elements) yang akan diset saat pembuatan layout, ada beberapa nama object lainnya seperti legend viewport dan title block tetapi pada tutorial ini belum dibahas lebih lanjut.

Agar diperoleh hasil plotting di layout sesuai dengan skala peta dan overlapping / pertampalan yang telah dipilih, maka perlu dilakukan perhitungan dimensi viewport dengan rumus sebagai berikut:

[Lebar Viewport] = [%Pertampalan]*[Lebar Grid]/[Skala]*1000+[Lebar Grid]/[Skala]*1000=(1+[%Pertampalan])*[LebarGrid]/[Skala]*1000

[Tinggi Viewport] = [%Pertampalan]*[Tinggi Grid]/[Skala]*1000+[Tinggi Grid]/[Skala]*1000=(1+[%Pertampalan])*[TinggGrid]/[Skala]*1000

Hasilnya adalah [Lebar Viewport] dan [Tinggi Viewport] dalam satuan millimeter.

Misal Panjang grid adalah 1500 meter dan lebar grid 1500 m seperti gambar di bawah akan diset dengan pertampalan 10% untuk skala 1:2500

 

 

Maka lebar dan Panjang viewport adalah:

[Lebar Viewport] = (1+[%Pertampalan])*[LebarGrid]/[Skala]*1000=(1+10%)*1500/2500=660 mm

[Tinggi Viewport] = (1+[%Pertampalan])*[TinggGrid]/[Skala]*1000=(1+10%)*1500/2500=660 mm

Untuk mempermudah, saya lampirkan spreadsheet perhitungan dalam format excel.

Definisi dan Setting Map Elements

Setting elemen pada tahapan yanag diterangkan di bawah adalah dengan melakukan perubahan existing template bawaan autocadmap yaitu template [Map Book Template – ISO A0 Classic.dwt].

Jalankan autocad, kemudian pilih [Open File] dengan setting file type : Drawing template (*.dwt)

Secara default, autocad akan mengarahkan ke direktori / folder template yang berisi template bawaan dari autocadmap / civil 3d.

Dari list template, pilih Map Book Template – ISO A0 Classic.dwt. kemudian [Open]

[Save As] template yang baru dibuat, misal dengan nama [Map Book-Peta Kontur.dwt]

Pada [Tab] layout, click kanan layout [ISO A0] kemudian pilih [Rename].

Beri nama layout sesuai setting yang akan dibuat misal A0_2500_1500x1500_10Pct yaitu template ukuran kertas A0 untuk skala 2500 grid (1500 x 1500) meter dengan petampalan 10%

Click kanan layout yang baru saja direname, kemudian pilih [Page setup manage], lalu click [Modify]. Pastikan bahwa Plot scale adalah 1mm = 1 unit

Click [OK] kemudian [Close] jika plot scale setting sudah sesuai.

 

Pada Layout, pilih garis batas [Main Viewport], kemudian delete /erase.

Buat [Main Viewport] baru dengan ukuran lebar x Panjang = 660 x 660 baru dengan mengetik di command: mview

Specify corner of viewport: 0,0

Specifiy opposite corner: @660,660

Pindahkan/Move [Main Viewport] ke tengah muka peta

Pindahkan juga [Adjacent Arrow Block] mengikuti [Main Viewport]-nya

 

Pada [Task Pane], autocadmap, pilih Tab [Map Book] kemudian click [Tools] kemudian pilih [Identity Template Place Holder]

Jika [Task Pane] tidak ada, ketik di command:mapwspace

Task Pane [On/oFf] <On> :ON

 

Pilih Layout Placeholder: Main Viewport, click [Select Placeholders>>] kemudian pilih batas [Main Viewport] di Layout

Ulangi langkah yang sama untuk Map placeholders lainnya.

 

 

Jika sudah selesai, sampan dan tutup file [Map Book-Peta Kontur.dwt].

 

Setting Map Book

Setting Nomer Peta

Buka file gambar yang akan dibuat Map Book dimana dalam gambar tersebut sudah ada index penomoran petanya seperti pada gambar sebelumnya.

Pada gambar tersebut, layer untuk peta index adalah:

Layer

Keterangan

INDEX-2500-GARIS

Berisi Garis Index

INDEX-2500-NOMER

Berisi text nomer peta

 

Lakukan drawing clean-up pada peta index dengan memilih menu [Tool], kemudian pada grup [Map Edit] pilih [Drawing Clean Up]

Urutan dan setting [Drawing Clean Up]:

 

No

Tahapan

Setting

Isian

Click

1

Select objects

Object include in drawing clean up

Seleact All

 
   

Layer

INDEX-2500-GARIS

[Next]

2

Clean-up Action

Selected actions

Break crossing objects

Snap clustered node

Dissolve pseudo node

[Next]

3

Clean-up method

Cleanup metho

Modify original objects

[Finish]

 

Buat topology polygon pada peta index dengan memilih menu [Create], kemudian pada grup [Topology], pilih [New]

Urutan dan setting [Create Topology]:

 
 

No

Tahapan

Setting

Isian

Click

1

Topology Type

Topology Type

Polygon

 
   

Topology Name

Index_2500

[Next]

2

Select links

Select links

Select All

 
   

Layers

INDEX-2500-GARIS

[Next]

3

Select nodes

 

Select All

[Next]

4

Create New Node

   

[Next]

5

Select Centroid

Select Centroid

Select All

 
   

Layers

INDEX-2500-NOMER

[Next]

6

Create New Centroid

Create Missing Centroid

Un-Checked / Clear

[Finish]

 

[Save] gambar kemudian check di Task Pane autocad akan muncul nama topology [index_2500] di bawah folder topologies:

 

 

Buat table object data yang berisi informasi nomer peta.

Pada menu [Create], di grup [Drawing Object], pilih [Attach/Detach Object Data] kemudian clik [Define]

Pada kotak dialog [Define Object Data], click [New Table] kemudian lakukan setting sebagai berikut:

 

No

Tahapan

Setting

Isian

Click

1

Define New Object Data Table

Table Name

NO_PETA

 
   

Field Name

NOMER

 
   

Type

Character

[Add]

 

Clik [OK], kemudian [Close].

 

Convert object text untuk menjadi object data

Langkah ini dimaksudkan untuk mengisi field name [Nomer] yang ada di table object data [NO_PETA] yang telah dibuat pada langkah di atas. Nomer peta diambil dari object text yang ada di layer [INDEX-2500-NOMER]

 

Ketik di command:ADEGENLINK

Pada setting [Generate Data Link], lakukan setting sebagai berikut:

No

Tahapan

Setting

Isian

Click

1

Generate Data Link

Linkage Type

Text

 
   

Data Links

Create Object Data Record

 
   

Type

Character

[Add]

   

Table

NO_PETA

[OK]

Kemudian pilih text nomer peta di layer [INDEX-2500-NOMER]

 

Untuk mengecek nomer peta sudah menjadi record di table NO_PETA.

Pada menu [Tools], pada grup [Menu Edit], pilih [Edit Object Data]

Kemudian pilih salah satu text nomer peta. Misalkan dipilih text nomer peta 21.066-08 di layer [INDEX-2500-NOMER], maka akan ditampilkan table [NO_PETA] dengan isian field [NOMER] sesuai dengan nomer text yang dipilih

 

Buat polygon tertutup dari topology index

Syarat batas peta yang akan digunakan sebagai [Main Viewport] harus berupa polygon tertutup.

Pada tutorial ini akan dibuat polygon tertutup dari topology polygon index_2500 di layer INDEX-2500-POLYLINE dengan memberikan informasi tambahan berupa di polygon tertutup berupa nomer peta yang diambil dari table object data [NO_PETA].

 

Pada menu [Create] di grup [Topology], pilih [Create Closed Polylines]

 

Kemudian lakukan setting sebagai berikut:

 

No

Tahapan

Setting

Isian

Click

1

Create Closed Polyline

Topology Name

Index_2500

 
   

Create on Layer

INDEX-2500-POLYLINE

 
   

Copy Object Data from Centroid to Pline

Checked

[Add]

 

Generate Map Book

Pada [Task Pane] autocadmap pada tab [Map Book], Click [New] kemudian pilih [Map Book]

Kemudian lakukan setting sebagai berikut:

 

Kemudian di [Sheet Template], [Setting]:

 

Pada [Tiling Scheme], pilih [Custom]

Click [Select Tiles], yaitu polygon tertutup di layer INDEX-2500-POLYLINE

 

Pada [Naming Scheme], pilih [Data Driven] kemudian click [Expression Chooser]

Pilih [Expression] dari [Object Data] dengan nama table [NO_PETA] dari fiel [NOMER] seperti pada gambar di bawah

Kemudian click [OK]

 

 

Pada contoh kali ini map key saya ambil dari layer di gambar yang aktif sehingga yaitu dari layer RBI25K_KONTUR_LN_25K

 

 

Untuk settingan lainnya menggunakan defaulf dari autocadmap.

Click [Generate] untuk proses pembuatan lembar peta

Hasil dari proses ini berupa sheet set yang ditampilkan dalam Taskpane Map Book:

 

Click kanan dari nomet peta pada map Book, kemudian pilih [Zoom Tile] untuk menampilkan posisi tile / grid model space atau pilih [Zoom Layout] untuk menampilkan Layout.

Untuk membuat grid di layout, pilih layout yang akan diberi grid, kemudian pilih menu [Layout Tools] kemudian pilih pada grup [Map Viewport], pilih [Reference System]

Pilih batas view port / [Main Viewport]

Kemudian lakukan setting sebagai berikut:

Kemudian click OK

 

Hasil layout setelah diberi grid:

 

Nomer Peta di layout terlihat terlalu besar ukuran hurufnya. Lakukan editing di file dwt untuk merubah ukuran hurufnya.

 

Publikasi Map Book

Sebelum dilakukan proses plotting map, yakinkan bahwa layout-layout hasil generate map book mengarah ke plotter yang sama. Contoh jika akan diplot dalam bentuk format pdf, maka jenis printer di masing-masing layout diset ke [DWG to PDF.pc3].

 

Kemudian agar proses bisa diproses lebih cepat, maka setting background plotting di non-aktifkan.

Dari ketik di command:options

Kemudian di tab [Plot and Publish] un-check atau clear [Enable background plot when Plotting & Publishing]

 

Jika sudah dilakukan setting di atas, maka pada taskpane autocad di tab [Map Book], click kanan nama map book kemudian pilih [Publish to Plotter]

 

 

Setelah proses ini, maka semua layout dalam map book contour akan tercetak dalam format pdf.

 

=====Terimakasih, selamat mencoba=============

[CAD-MAP-16]: Network Topologi untuk Menampilkan Informasi Jarak

Reference : [CAD-MAP-12]: Menulis Text Jarak dan Azimut Menggunakan Query dan Annotation di AutocadMap
Platform : Autocad Map
Download :  

 

Pada tulisan [CAD-MAP-12]: Menulis Text Jarak dan Azimut Menggunakan Query dan Annotation di AutocadMap telah dijelaskan beberapa cara untuk menampikan dimensi jarak pada object garis dan azimuth di autocad. Tulisan kali ini adalah contoh penerapan atau tutorial lebih lanjut dari tulisan sebelumnya.

Contoh gambar di bawah hasil pengukuran bidang tanah yang telah diberi dimensi jarak di tiap sisi bidang tanah.

image

Biasanya penulisan jarak ini dilakukan secara manual dengan menggunakan tool dimension di autocad atau menggunakan tool distance kemudian menulis hasil jaraknya dalam bentuk text di sisi bidang tanah. Tentunya hal ini akan menjadi pekerjaan yang membosankan atau melelahkan jika terdapat bidang yang sangat banyak. Saya akan memberikan trik bagaimana cara membuat label secara cepat dengan menggunakan tool network topology query dalam autocad map.

Agar proses bisa dilakukan lebih efektif dan efisien perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Object yang akan diberi dimensi harus berupa Line bukan Polyline dan terletak pada layer yang sama. Misal layer lama : 020100
  2. Buat layer baru misal: 020100L untuk menampung garis yang akan diberi dimensi sehingga tidak merubah object di layer sebelumnya (020100)
  3. Buat layer baru misal: 020100D untuk menampung tulisan dimensi sisi bidang.

Contoh gambar yang akan diberi dimensi jarak:

image

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Buat layer baru untuk menampung object garis yang akan diberi label misal: 020100L dan layer untuk menampung text dimensi misal 020100D

2. Untuk mempermudah identifikasi lakukan setting warna layer yang berbeda masing-masing untuk layer 020100L dan 020100D

3. Copy object di layer 020100 ke layer 020100L:

3.1. Lakukan quick select untuk memilih semua object di layer 020100. Ketik di command: qselect

3.2. Pilih Properties: Layer, Operator:= Equals dan Value: 020100 kemudian click [OK] sehingga semua object di layer 020100 terpilih.

3.3. Copy object terpilih dengan mengetik di command: COPYTOLAYER

3.4. Select object on destination layer or [Name] <Name>: N

3.5. Kemudian pilih layer 020100L

3.6. Specify base point or [Displacement/eXit] <eXit>: X

 

4. Cek object di layer 020100L, jika object polyline, lakukan explode sehingga menjadi object line.

4.1. Ketik di command: qselect

4.2. Pilih object type: Polyline, Properties: Layer, Operator:= Equals dan Value: 020100L kemudian click [OK]

4.3. Ketik di command: EXPLODE

 

5. Membuat Network Topology

5.1. Jika map task pane belum aktif, ketik di command: MAPWSPACE, kemudian pilih: ON

5.2. Pada tab [Map Explorer], click kanan [Topologies], kemudian pilih [Create]

5.3. Pada tahapan [Topology Type], pilih Type: Network, Topology Name : NetLine kemudian click [Next]

5.4. Pada tahapan [Select Links], pilih Layer: 020100L, kemudian click [Finish]

5.5. Network topology [NetLine] akan ditambahkan dalam group [Topologies] di map explorer

image

 

6. Topology Query

6.1. Click kanan topologi [NetLine], pilih [Analysis] kemudian [Topology Queries]

6.2. Pilih [Define Query]

6.3. Pada kotak dialod Define Query, click [Location], kemudian piliha [All]

6.4. Pada Query Mode, pilih [Draw]

6.5. Check kemudian Click [Alter Properties] pada group [Options]

6.6. Pada kotak dialog [Set Properties Alteration], click tombol [Text]

6.7. Pada kotak dialog [Define Text], click tombol [Expression]. Pilih [Direct Resitance] di bawah group [Network Link] pada topology [NetLine], kemudian click [OK]

image

6.8. Lakukan modifikasi isian di Text Value semula: :DIRECT_RESISTANCE@TPMLINK_NetLine menjadi (RTOS :DIRECT_RESISTANCE@TPMLINK_NetLine 2 2) agar text jarak ditampilkan dalam format 2 angka desimal.

6.9. Isikan Text Height: 2, Layers: 020100D

6.10. Lakukan modifikasi di Rotaion semula: 0 menjadi: (/ (* .ANGLE 180) pi) agar rotasi text sesuai dengan arah garis, kemudian click [OK]

6.11. Tampilan Text Properties Alteration menjadi:

image

6.12. Click [OK], kemudian [Execute Query].

Gambar setelah execute query:

image

6.13. Jika dianggap perlu, set layer 020100L menjadi OFF

~~selamat mencoba~~

[CAD-MAP-003]: Menghubungkan Excel Database ke Topology di Autocad Map Beserta dengan Query dan Anlisanya

 

Referensi : [CAD-MAP-001]: Menghitung Luas Bidang Tanah dengan Autocadmap
Platform : Excel dan Autocad Map
Download :

 

Pada tulisan [CAD-MAP-001]: Menghitung Luas Bidang Tanah dengan Autocadmap telah diuraikan bagaimana cara menghitung luas bidang tanah dengan menggunakan fungsi polygon topology.

Sedangkan pada tulisan kali ini adalah proses lebih lanjut dengan menghubungkan polygon topologi tersebut dengan data attribute yang tersimpan dalam file spreadsheet excel. Saya menyarankan jika database dalam jumlah yang besar, data attribute sebaiknya disimpan dalam program yang memang dedicated untuk database seperti microsoft access, sql server, mysql atau program database lainnya.

Gambaran hubungan polygon topology dengan database adalah:

image

 

Kolom [txt_nib] pada speadsheet excel adalah modifikasi angka pada kolom [nib] menjadi format nib lima angka sehingga format nib di autocadmap akan sama dengan format nib di excel. Formula excel untuk merubah angka nib menjadi format huruf, gunakan formula atau fungsi excel = TEXT([nib],”00000″), jika angka [nib] di cell [B2], maka rumusnya menjadi =TEXT(B2,”00000″).

Jika Anda menggunakan Autocad 32 bit dan Excel 32 bit, pada tulisan [CAD-MAP-10]: Update Text dari Excel ke Autocad Map (Bagian #1) telah diuraikan bagaimana cara menghubungkan object text di autocadmap ke database excel. Langkah-langkah yang sama ternyata tidak bisa digunakan untuk windows system OS 64bit dengan excel 64 bit juga.

Saat saya menulis tutorial ini, saya sedang menggunakan Windows 10 Pro 64bit , Microsoft Excel 365 64 bit dan Autodesk Civil 3D 2016 juga 64 bit. Apabila Anda menggunakan versi windows, excel dan autocadmap yang lain bisa juga mengikuti tutorial ini dengan melakukan sedikit penyesuain.

Secara garis besar, tutorial terdiri dari:

1. Setting ODBC datasources.

2. Drawing Clean-up.

3. Membuat Polygon Topology.

4. Link Topology Polygon ke Excel.

5. Menulis Informasi dari Excel ke Autocad.

6. Export Data Attribute hasil linked database ke text file.

Berikut bahasan dari masing-masing langkah di atas:

1. Setting ODBC datasources.

Hasil googling,  agar Autocad dapat membaca file database excel ber-extensi *.xlsx atau file database access *.acdb pada sistem 64 bit, maka perlu update database engine dengan terlebih dahulu download AccessDatabaseEngine_X64.exe kemudian diinstall untuk update database engine. Update database ini tidak diperlukan apabila menggunakan sistem 32bit.

Berikut cara setting ODBC Datasources:

Ketik ODBC pada [Search Windows], kemudian pilih [Set up ODBC Datasources (64-bit)]. Jika menggunakan OS 32-bit, pilih [Set up ODBC Datasources (32-bit)].

Pada kotak dialog [Microsoft ODBC Administrator], di page/halaman [User DSN], click tombol [Add]

Pada kotak dialog [Create New Data Source], pilih [Microsoft Excel Driver] kemudian click tombol [Finish]

Pada kotak dialog [ODBC Microsoft Excel Setup], lakukan setting misalnya seperti di bawah:

image

Click tombol [Select Workbook] untuk memilih file excel yang berisi data atribute bidang, kemudian click [Options] dan uncheck [Read Only]

click [OK] untuk menyimpan setting.

Catatan: setting ini dilakukan sekali saja jika database selalu terhubung ke file yang sama.

2. Drawing Clean-up.

Proses drawing clean-up digunakan untuk membersihkan object autocad sebelum dilakukan proses build topology. Detail bagaimana cara clean-up silakan dibaca di [CAD-MAP-001]: Menghitung Luas Bidang Tanah dengan Autocadmap. Pada tutorial ini hanya dibahas sekilas saja:

“Set layer on” / hidupkan layer hanya untuk garis batas polygon /bidang (layer: 020100) dan text nib (layer: 080201), kemudian bedakan warna layernya antara text nib dan batas polygon untuk mempermudah identifikasi.

Pada menu “Tool” di autocadmap, pilih [Drawing Clean Up]. Atau pada ketik di command: mapclean

Pada tahapan [Select Objects], pilih [Select All], kemudian click icon [Layer] untuk membatasi proses clean-up hanya untuk Layers: 020100, kemudian clicn [Next]

Pada tahapan [Clean Up Actions], set urutan action :

Break Crossing Object Memutus garis yang saling bersilangan dengan menambahkan “titik” pada persimpangan garis
Delete Duplicates Menghapus garis ganda hasil dari breaking crossing object
Erase Dangling Objects Menghapus sisa garis yang tidak diperlukan biasanya garis sisa breaking yang ukuran panjangnya kecil
Dissolve Pseudo Nodes Menghubungkan atau mirip perintah join pada pedit (polyline edit)

 

image

 

Click tombol [Next], untuk masuk ke tahap [Cleanup Methods]

Pada tahap [Cleanup Methos], pilih [Modify Original Object] kemudian check pilihan [Line to Polyline], [Arc to Polyline] dan [3D Polyline to Polyline]

Kemdian click tombol [Save] untuk menyimpan parameter drawing cleanup, sehingga untuk proses cleanup selanjutnya tinggal memanggil [Load] parameter tanpa harus setting lagi dari awal.

Click [Finish] untuk memulai proses drawing cleanup.

3. Membuat Polygon Topology

Jika workspace tool autocadmap belum aktif, aktfikan dengan mengetik di command: mapwspace

Pada task pane map, pilih toolspace [Map Exlporer], lalu click kanan [Topologies] kemudian pilih [Create]

Pada tahap [Topology Type], pilih topology type: [Polygon], kemudian beri nama misal topology name: blok01

click [Next] untuk masuk tahap berikutnya.

Pada tahap [Select Links], pilih [Select All], kemudain filter Layers hanya untuk batas polygon yaitu layer=02010

image

Lewati tahapan [Select Nodes] dan [Create New Nodes]

Click tahapan [Select Centroids], untuk menentukan bahwa pusat polygon atau id polygon adalah text nib.

Pada tahapan [Select Centroid], pilih [Select All], kemudain filter Layers hanya untuk text nib yaitu layer=080201

image

click [Finish] untuk memulai pembuatan topology.

Apabila proses pembuatan topology tidak berhasil atau keluar pesan kesalahan, lakukan editing geometry.

Jika berhasil, maka akan muncul nama topologynya di taskpane [Map Explorer] pada folder [Topologies]

image

untuk mengetahui informasi luas hasil topology, ketik di command: adeditdata

kemudian pilih text nib, sehingga dimunculkan informasi sebagai berikut:

image

Informasi luas (Area) hasil topology akan di hubungkan dengan informasi dalam tabel di excel.

4. Link Topology Polygon ke Excel.

Proses link ini dilakukan setelah setting ODBC datasources telah berhasil.

Lakukan checking tabel di excel yang akan di linked-kan khususnya range defined name pada spredsheet.

Buka file excel yang telah didefinisikan di datasource (Langkah-1) yaitu file: [pbt_attr.xlsx]

Pilih sheet atau tabel yang akan ditampilkan di autocad:

image

Block semua tabel termasuk dengan nama headernya, pada contoh data di atas dipilih/block range A1:F85, kemudian nama range tersebut di lokasi yang dilingkari merah sebagai “nik”. Nama ini akan muncul sebagai table di autocad map.

[Save] dan [Exit] dari file excel untuk kemudian dilakukan setting link template di autocadmap. Proses link tidak bisa dilakukan jika file data source masih terbuka.

Pada program autocad map, di task pane [Map Explorer], click kanan [Data Sources], kemudian pilih [Configure]

Isikan nama koneksi di Data Source Name, misal:odbc_xlsx_pbt, kemudian click [OK]

Pada page / halaman [Provider], pilih [Microsoft OLE DB Provider for ODBC Driver], kemudian click [Next]

Pada halaman [Connection], pilih [Use data source name] sesuai dengan definisi ODBC sebelumnya di langkah 1 yaitu: xlsx-pbt kemudian click [Test Connection].

jika connection berhasil, pilih halaman [Advanced]

Pada halaman [Advanced], set permission ke [ReadWrite], kemudian click OK.

Catatan: setting ini dilakukan sekali saja jika database selalu terhubung ke file yang sama.

Pada program autocad map, di task pane [Map Explorer], click kanan [Data Sources], kemudian pilih [Attach]

Pilih file udl yang telah disetting sebelumnya yaitu: odbc_xlsx_pbt

Pada task pane [Data Sources], sudah muncul tabel [nik] yang diambil dari excel. Double click table [nik] untuk melihat tabelnya.

image

Tabel diatas kemudian akan di linked kan dengan text nib di autocad dengan tool [Link Templates]

Pada taskpane [Map Explorer], click kanan [Link Templates], kemudian click [Define Link Template].

Masukkan nama link misal: lnk_nib, kemudian pilih kolom txt_nib sebagai Column Key.

image

Click kanan link template [lnk_nib] dalam folder [Link Templates], kemudian pilih [Generate Link]

Lakukan setting di [Generate Links] dengan linkage type: Text, Data Links: Create Database Links dengan Link Template: lnk_nib kemudian database validation: link must exist :

image

click [OK] kemudian pilih Select All untuk memulai proses link data attribute.

Cek hasil linked dengan memilih salah satu text nib di gambar, kemudian click kanan dan pilih [Properties]

contoh hasil property akan ada tambahan informasi hasil topology dan linked database:

image

Cara mengecek juga bisa dilakukan di data view table:

Pada folder [Link Templates], double click link template lnk_nib

Pada [Data View] pilih menu [Records] kemudian [Spatial Filter]

Pilih text nib di gambar, kemudian [Enter], maka Data View akan menampilkan table dengan record nib yang terpilih / record terfilter.

Jika selesai memilih, kembalikan ke mode non-filter dengan memilih menu [Records], kemudian pilih [Clear Filter]

5. Menulis Informasi dari Excel ke Autocad.

Object text telah ter-linked atau terkoneksi, pada tahap berikutnya kita coba tampilkan informasi dari database excel ke object text di autocad.

Informasi yang aka di tampilkan akan dibaut di layer terpisah karena sifatnya hanya informasi:

Informasi Sumber Data Layer
NIB Linked Database txt_nib
Nama Linked Database txt_nama
Luas Topology txt_luas

Buat layer-layer tersebut di autocad jika belum ada.

Pada task pane [Map Explorer], pilih folder [Topologies] kemudian click kanan topologi : [blok01] >> [Analysis] >> [Topology Query]

Pada kota dialog [Topology Query], click [Define Query]

Click tombol [Location], kemudian pilih [All]

Pada Query Mode, pilih [Draw]

Click tombol [Alter Properties]

Pada kotak dialog [Set Property Alterations], Click tombol [Text], kemudian pada kotak dialog [Define Text], click tombol [Expression]

image

Pilih, kolom TXT_NIB untuk mengambil text NIB dari linked template lnk_nib, kemudian click [OK] lalu set layer ke txt_nib di kotak dialog [Define Text]

Ulangi set [Text Value Expression] dengan memilih kolom PEMILIK daari linked template lnk_nib, kemudian click [OK] lalu set layer ke txt_nama di kotak dialog [Define Text]

Untuk informasi luas, pada [Text Value Expression] lakukan pilihan kolom Area dalam folder polygon cetroid di bawah grup topology poligon blok01

image

click [OK] kemudian lakukan setting layer ke txt_luas

agar informasi luas ditampilkan dalam bentuk angka bulan, rubah text expression menjadi : (STRCAT  (RTOS :AREA@TPMCNTR_blok01 2 0) “M2”). Tampilan Set Property Alterations menjadi:

image

click [OK] kemudian click [Execute]

Tampilan gambar setelah query dan mematikan layer 080201:

image

Jika ingin menampilkan informasi koordinat di NIB, misal di layer txt_xy, tambahkan setting di text value expression dengan memilih kolom X1.Y1,Z1 di dalam folder [Properties]

image

Jika informasi koordinat ini tidak perlu dicetak atau ditampilkan, maka tinggal mematikan layer txt_xy

image

6. Export Data Attribute hasil linked database ke text file

Hasil linked gambar autocad dan database sudah bisa dilakukan. Selanjutnya adalah proses membuat report menjadi text file sehingga bisa dibuka di program excel atau program database.

Kolom atau informasi yang akan diexport adalah: Text nib, nama, luas, koordinat X dan koordinat Y.

Pada task pane [Map Explorer], pilih folder [Topologies] kemudian click kanan topologi : [blok01] >> [Analysis] >> [Topology Query]

Pada kota dialog [Topology Query], click [Define Query]

Click tombol [Location], kemudian pilih [All]

Pada Query Mode, pilih [Report], kemudian click [Options]

Click [Expression] kemudian lakukan setting expression:

image

Tentukan lokasi file output kemudian Click [OK] lalu jalankan [Execute Query].

Hasil file [Peta Bidang.txt]:

image

Langkah-langkah yang diuraikan di atas menggunakan tool yang ada di autocadmap atau fasilitas Map jika di civil 3d.

Jika ada waktu dan kesempatan, saya akan mencoba membuat vba / macro di excel sehingga fungsi seperti di atas bisa berjalan di autocad biasa tanpa ada tool mapnya.

==thanks for reading my blogs.

[CAD-CIV-16]: Mengolah Raw Data Total Station Nikon dengan Excel dan Civil 3D

Referensi :  
Platform : Excel 2007 & Civil 3D
Lokasi File :  

[XLS-SVY-16]: Add-Ins Excel untuk Konversi Data Ukur Lapangan ke Fieldbook (FBK) menjelaskan metode pengolahan data hasil pengukuran topografi dengan digital theodolit dan thedolit di form excel, kemudian dirubah menjadi file FBK. Civil 3D meng-import file FBK tersebut ke Civil sehingga secara otomatis data hasil perhitungan bisa tersimpan di database civil 3D Survey.

Posting kali ini menjelaskan metode yang sama tetapi data pengukuran didapat dari Raw Data Total Station Nikkon versi "Nikon RAW data format V2.00".

Terimakasih sebesar-besarnya kepada http://www.jelajahsurvey.com/ yang telah bersedia memberikan data hasil pengukuruan topography-nya untuk dipakai di posting ini. Pada pengukuran tersebut meliputi pengukuran poligon dan pengukuran detail situasi yang dikerjakan oleh tiga team surveyor masing-masing menggunakan Total Station Nikon dan dipimpin oleh satu orang Team Leader. Semua data hasil pengukuran dikumpulkan di Team Leader.

Secara garis besar, urutan pengolahan data raw data nikkon ke FBK adalah sebagai berikut:

  1. [XLS]: Renumber atau pengaturan penomoran detail dan poligon
  2. [XLS]: Edit raw data
  3. [XLS]: Konversi Raw Data yang sudah diedit ke FBK
  4. [C3D]: Import FBK ke Civil 3D

[XLS] maksudnya adalah diproses di excel sedangkan [C3D] diproses di civil 3D.

1. [XLS]: Renumber atau pengaturan penomoran detail dan poligon

Sebaiknya proses alokasi range nomer titik dilakukan setelah dilakukan design rencana jaringan poligon dan orientasi lapangan sebelum dilakukan survey dengan Total Station. Data yang aku terima belum mengikuti kaedah design alokasi range penomoran detail. Ketika saya gabungkan pengukuran dari masing-masing team,  terdapat nomer ganda (duplicate number) karena masing-masing team memulai penomoran detail dengan nomer 1.

Untuk pengolahan lebih lanjut di Civil 3D, saya design alokasi nomer detail sesuai dengan tugas dan type pekerjaan sebagai berikut:

  Team 1 Team-2 Team-3
Titik Kontrol Poligon Utama Poligon Cabang Poligon Cabang
Range Nomer Titik Poligon 1 – 50 51 – 100 101 – 150
Titik Detail Detail Detail Detail
Range Nomor Detail 1000-4999 5000-9999 10000-15000

Folder dan penamaan file hasil download dari Total Station juga sebaiknya disepakati sebeleum dilakukan pengukuran. Berikut contoh folder dan nama file dari tiga team di atas:

Team Folder Files Keterangan
1 Team1 1_130219.trn Pengukuran tanggal 19 February 2013 Team 1
    1_130220.trn Pengukuran tanggal 20 February 2013 Team 1
    1_130221.trn Pengukuran tanggal 21 February 2013 Team 1
    1_130222.trn Pengukuran tanggal 22 February 2013 Team 1
2 Team2 2_130220.trn Pengukuran tanggal 20 February 2013 Team 2
    2_130221.trn Pengukuran tanggal 21 February 2013 Team 2
    2_130222.trn Pengukuran tanggal 22 February 2013 Team 2
3 Team2 3_130221.trn Pengukuran tanggal 21 February 2013 Team 3
    3_130222.trn Pengukuran tanggal 22 February 2013 Team 3
    3_130222.trn Pengukuran tanggal 22 February 2013 Team 3

Saya telah membuat program add-in, Trn2Fbk_v2.xlam,  untuk mempermudah proses renumber. Silahkan download program dan file raw data total station nikon, sebelum melanjutkan langkah di bawah. Hanya data dari team1 saja yang dipakai dalam tutorial ini, pengolahan data dari team yang lain pada dasarnya adalah sama tahapannya:

Tahapan Action
1.1. Buka file Trn2Fbk_v2.xlam Click [Enable Macros], jika muncul pesan [Microsoft Excel Security Note]
1.2. Insert Form Edit TRN image
Pilih menu [Add-Ins], pada Group [TS2FBK], pilih [Insert Form Edit TRN]
Dua sheet baru ditambahkan di workbook yang aktif yaitu sheet [LISTBM] dan [Sample]
image
Range [F7:AG7] berisi rumus atau formula untuk renumber, memisahkan data ukuran sudut, jarak dan kode titik (PCODE)
1.3. Memasukkan file TRN ke Form Pada Group [TS2FBK], pilih [Buka File TRN]
Pilih File 1_130219.trn. "File ini berisi pengukuran poligon"
Hasil import TRN ke form
image
1.4. Setting nomer detail dan nama Sheet Di cell [J6], masukkan nomor awal detail. Karena data diambil dari Team-1, masukkan angka 1000
Rename nama sheet [Sample] sesuai dengan nama filenya sehingga nama sheet menjadi [1_130219]
1.5. Copy Rumus di Range [F7:AG7] Pada Group [TS2FBK], pilih [Copy Rumus]
1.6. Mengumpulkan PCODE berdiri alat Jika muncul pesan seperti di bawah, maka PCODE di kolom F (STN$) atau di kolom G (BS$) belum dimasukkan di sheet [LISTBM]
image
Copy PCODE di STN$ ke sheet [LISTBM] di kolom E
1.7. Memasukkan nomor BM atau Tempat berdiri alat Contoh PCODE yang sudah dicopy di kolom E.
image
Masukkan nomor titik di kolom A, mulai dari A2 ke bawah. Nomor dimulai dari 1 karena poligon utama
[H2] menunjukkan jumlah record
[H3] : "OK" jika tidak ditemukan nomor ganda, jika ada nomer ganda muncul pesan "NOMER DOUBLE"
1.8. Re-Run Copy Rumus Pindah ke sheet [1_130219]
Pada Group [TS2FBK], pilih [Copy Rumus]
Jika tidak muncul pesan error seperti di langkah 1.6. maka proses renumber sudah berhasil.
Kolom L adalah file TRN hasil renumber

2. [XLS]: Edit raw data

Edit raw data yang dimaksud adalah proses editing kesalahan input saat dilapangan. Kesalahan input yang biasanya terjadi adalah:

  1. Tinggi Alat
  2. Tinggi Target
  3. PCODE
  4. Point Number Berdiri Alat, Backsight dan Foresight.

Informasi dari surveyor dan sket pengukuran sangat diperlukan untuk melakukan koreksi ini. Karena saya tidak menerima skets dan informasi dari surveyor, maka proses editing data saya lakukan dengan logika pengukuran saja. Logika pengukuran misalnya untuk pengukuran poligon diantaranya adalah:

  1. Nomor Titik (PCODE) berdiri alat berikutnya = Nomor Titik (PCODE) foresight titik sebelumnya
  2. Jika pengukuran sudut dilakukan beberapa seri, Tinggi Target (TT) Backsight tidak berubah demikian juga dengan Tinggi Target (TT) Foresight
  3. Jika pengukuran jarak dilakukan beberapa kali, Jarak Miring (SD) Backsight tidak akan berbeda jauh (<=3 mm) demikian juga dengan SD Foresight
  4. Beda bacaan sudut horizontal pada posisi Biasa (B) dengan Luar Biasa (LB) mendekati 180 derahat
  5. Beda bacaan sudut vertical pada posisi B dan LB adalah jika dijumlah hampir mendekati 360 derajat

Berikut hasil analisa data dari file:

proses koreksi dapat dilakukan melalui Group [TS2FBK] dengan memilih pilih [Edit Data Asli TRN..]

2.1. Edit Raw Data Poligon Saja

File Cell di excel Error/Kesalahan Koreksi
1_130219.trn [A166:A167] PCODE berdiri alat = PCODE Foresight PCODE Foresight diganti menjadi P9
Tingi Target (TT) diganti menjadi 1.429
image
  [A237:A238] PCODE berdiri alat = PCODE Foresight PCODE Foresight diganti menjadi P14
Tingi Target (TT) diganti menjadi 1.473
  [A252:A253] TT ke titik P15 Berubah TT ke P15 dirubah menjadi 1.424
  [A348] dengan melihat data jarak dan tinggi target, PCODE P23 seharusnya P25 PCODE diganti menjadi P25
  [A442] dengan melihat data jarak dan tinggi target, PCODE P2 seharusnya P1 PCODE diganti menjadi P1
  [A353:A354] Berdiri alat tetapi tidak menembak detail sama sekali Beri tanda CO agar data tidak diproses

Note: Setelah dilakukan editing PCODE, Re-Run [Copy Rumus] seperti langkah 1.6. Jika ditemukan error, chek list BM apakah sudah tersedia di sheet [LISTBM]

2.2. Edit Raw Data Campuran Poligon dan Detail

Tahapan Action
2.2.1. Insert Form Edit TRN sama dengan langkah 1.2
2.2.2. Memasukkan file TRN ke Form masukkan file 1_130220.trn ke form baru
2.2.3 Setting nomer detail dan nama Sheet Di cell [J6], masukkan nomor awal detail 1110. Nomer terakhir dari sheet [1_130219]  adalah 1109.
Rename nama sheet menjadi [1_130220]
2.2.4. Copy Rumus di Range [F7:AG7] Pada Group [TS2FBK], pilih [Copy Rumus]
2.2.4. Ulangi langkah di atas untuk file 1_130221.trn sheet [1_130221], [J6]=1628
Daftarkan atau update nama titik berdiri alat PC1 sampai PC5 di sheet [LISTBM]
Nomor titik dimulai dari nomor 32
2.2.5. Lakukan yang sama untuk file 1_130222.trn sheet [1_130222], [J6]=2647
Daftarkan atau update nama titik berdiri alat BM3, BM3A dan PC6 di sheet [LISTBM]
Nomor titik dimulai dari nomor 37
2.2.6. Simpan file Excel File excel disimpan sesuai dengan nama team misal team1.xlsx

3. [XLS]: Konversi Raw Data yang sudah diedit ke FBK

Tahapan Action
3.1. Konversi sheet [1_130219] TRN ke FBK [1_130219.fbk] Pilih Sheet [1_130219]
Pada Group [TS2FBK], pilih [Convert TRN ke FBK]
File FBK disimpan di folder yang sama dengan file excel (team1.xlsx)
Nama file sama dengan nama sheet dengan extensi *.fbk (1_130219.fbk)
3.2. Lakukan konversi untuk sheet [1_130220], [1_130221] dan [1_130222]  

4. [C3D]: Import FBK ke Civil 3D

Tahapan Action
4.1. Jalankan program Civil 3D Pilih template satuan metric
4.2. Buat survey database di Civil 3D.
Misal survey databasenya adalah : TopographyAreaX
Cara setting silahkan lihat di [CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D
4.2. Buat Network sesuai dengan nama team.
Misal Nama Network : team1

image

Cara membuat network silahkan lihat di [CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D

4.3. Memasukkan koordinat sementara titik awal

informasi dari file 1_130219.trn
MP,1,,9293061.0000,767913.0000,40.0000,P0
MP,2,,9292925.0000,767874.0000,45.0000,P1

Koordinat di atas adalah koordinat sementara sebelum didapatkan koordinat Fix dari pengukuran GPS atau perhitungan Poligon.

Sesuai dengan list nama titik di sheet [LISTBM] Nomor titik untuk P0 adalah 31 dan P1 adalah 1

Buka notepad, kemudian ketik di notepad:
NE SS 1 9292925.0000 767874.0000 45.0000 "P1"
NE SS 31 9293061.0000 767913.0000 40.0000 "P0"

Save file note dengan extensi *.fbk, misak [KoordAwal.fbk]

4.5. Import koordinat pendekatan ke Civil 3D
image
Click kanan [Team1]>>[Import]>>[Import field book]
Pilih file [KoordAwal.fbk]
click [OK]
4.6. Memasukkan azimuth pendekatan dari titik P1 ke titik P0
image
Click kanan [Directions]>>[New]
Masukkan:
From Point: 1
To Point: 31
Direction secara otomatis terisi
click [OK]
4.7. Import file [1_130219.fbk]

Click kanan [Team1]>>[Import]>>[Import field book]
Pilih file 1_130219.fbk
click [OK]
Saat import file tersebut, muncul pesan error :
image
Civil 3D menemukan nomor titik berdiri alat sama dengan titik foresight.

Berarti pada proses edit data di langka 2.1. ada yang terlewat.

click [Yes] untuk membatalkan proses import.

image

Pada [Panorama Event] click [Browse to]

Sebelumnya Menjadi
image image

 

Tahapan Action
4.8. Reimport FBK
image
Di bawah [Import Events], Click kanan [1_130219.fbk]
Pilih [Re-import]
4.8. Lakukan import FBK untuk file [1_130220.fbk], [1_130221.fbk] dan [1_130222.fbk]  
4.9. Hasil import FBK  

image

=bersambung ke analisa data poligon==

[CAD-CIV-17]: Membuat Surface dari Data LIDAR / Point Clouds di Civil 3D

Referensi :  
Platform : Civil 3D
Lokasi File :  

Salah satu cara mengolah data Point cloud atau kumpuan titik 3D hasil survey LIDAR menjadi surface di Civil 3D adalah sebagai berikut:

1. Buat file baru di Civil 3D dengan template metric. Contoh dalam tahapan ini, saya menggunakan _AutoCAD Civil 3D (Metric) NCS.dwt
2. Jika Toolspace civil 3D aktif, pada tab [Prospector], click kanan [Point Clouds] kemudian pilih [Create Point Clouds..]

[Create Point Cloud..] juga bisa diaktifkan melalui menu group [Create Ground Data]

image
3. Pada kotak dialog Create Point Cloud, masukkan Nama point cloud yang akan dibuat, kemudian pilih Point Cloud Style: LIDAR Point Classification kemudian click [Next]

4. Pada setting source data, plih [Create a new point cloud database].
PointCloud format : LAS
click tombol image untuk memilih file hasil scanner. Setelah file dipilih (ekstensi *.las) click tombol [Finish]

5. Proses pembuatan point cloud database sedang dibuat. Lama proses pembuatan database tergantung besarnya file yang diimport. Makin besar akan semakin lama.

image
6. Hasil import file LAS dan membuat Point Cloud Style
Hasil impot LAS masih terdiri dari gabungan beberapa klasifikasi titik ground, vegetasi, bangunan dan lain-lain. Agar titik bisa diproses sebagai gorund surface, maka hanya dipilih point atau titik yang diklasifikasikan sebagai Ground:
6.1. Pada toolspace Civil 3D pilih tab [Setting].
6.2. Click [Point Cloud], kemudian [Point Cloud Style]
6.3. Click kanan point cloud style LIDAR Point Classification , kemudian pilih [Copy]
6.4. Masukkan nama Point Cloud Style misal : LIDAR Point Classification [Ground]
6.5. Click tab [Classification]
6.6. Pilih hanya classification nomer 2 atau [Ground]
6.7. Kemudian click [OK] 
image
7. Menampilkan  point cloud hanya ground saja
7.1. Pada toolspace Civil 3D pilih tab [Prospector].
7.2. Click [Point Clouds]
7.3. Click kanan Point clound yang telah dibuat di langkah 5 kemudian pilih [Point Cloud Properties].
7.4. Pilih Point Cloud Style : LIDAR Point Classification [Ground]
7.5. click [Apply] kemudian [OK]
7.6. Tampilan titik ground saja seperti gambar di samping
image
8. Membuat surface dari ground points
8.1. Pilih object titik LIDAR yang telah dibuat stylenya menjadi  LIDAR Point Classification [Ground], kemudian click kanan untuk menampilkan menu seperti di samping.
8.2. Pilih [Add Points to Surface..]
8.3. Masukkan Nama surface dan pilih style yang dikehendaki, kemudian click [Finish]
image
9. Gambar di samping adalah contoh surface yang telah diberi kontur.

10. Jika diinginkan object Lidar tidak ditampilkan.
10.1. Buat style baru untuk Point Cloud Style seperti langkah 6. Misalkan LIDAR Point Classification [Hidden]
10.2. Pilih tab [Display], set semua layer OFF. kemudian click [OK]
10.3 Rubah Point Cloud Style Properties seperti di langkah 7 menjadi : LIDAR Point Classification [Hidden]

image

==semoga bermanfaat==

[CAD-MAP-14]:Konversi Titik Format ASCII (*.csv) ke ESRI Shape File (*.shp) dengan AutocadMap atau Civil3D

Reference :  
Platform : min Autocad map 2009 atau civil 3D 2009
Lokasi File : sample data csv

Pada posting [CAD-LIS-01]: Menulis Text dari List Koordinat telah dijelaskan langkah-langkah plotting koordinat dalam format *.csv (comma delimeted) ke file autocad, sedangkan dalam [XLS-MAP-03]: Plotting List Koordinat dari Excel ke AutoCAD dijelaskan cara plotting koordinat dari table excel ke autocad dengan menggunakan visual basic application for excel (macro). Plotting titik dari excel ke autocad juga bisa dilakukan melalui [Data Connection] seperti diuraikan di posting [XLS-MAP-05]: Plotting Koordinat Excel ke Civil 3D.

Pada posting kali ini diperkenalkan cara lainnya sekaligus bagaimana cara meng-ekspor titik-titik tersebut ke *.shp menggunakan autocad map. atau program autodesk yang sudah ada add-on map seperti land development 2009 dan civil 3D 2009. Karena saat ini program yang terinstall di komputerr saya adalah civil 3d 2011, maka penjelasan dan snap shot gambar akan mengacu ke program civil 3d 2011.

Berikut langkah-langkah yang dimaksud:

1. Buat file baru dengan satuan metric atau pilih template dengan satuan metric. Contoh saya menggunakan template map2d.dwt image
2. Ketikkan Command: mapimport
2.1. Pilih files of type : ASCII Point File (*.txt, *.csv, *.asc, *.nez)
2.2. Pilih lokasi file *.csv yang akan diplot titiknya. Format titik yang disimpan dalam *.csv: pointNumber, East, North, Elevation, Description
image
3. Lakukan setting import point:
3.1. Select formatting : PENZD
3.2. Z-Unit: Meter
3.3. Pilih code UTM
image
4. Contoh hasill import.
Jika hasilnya seperti ini, rubah scale-x, scale-y dan scale-z di property blocknya:
4.1. pilih semua titik (select all)
4.2. Tekan CTRL+1 untuk menampilkan propertiesnya.
4.3. Masukkan nilai 1 atau yang sesuai dengan tampilan di Scale X, Scale Y dan Scale Z. Contoh kali ini saya masukkan nilai 10
image
5. Hasil setelah dirubah Scale X, Y & Z image
6. Mengeksport ke *.shp
6.1. Ketikkan Command: mapexport
6.2. Masukkan nama shape file, misal: point3D
6.3. Pilih Files of type : ESRI Shapefile (*.shp)
6.4. Pilih lokasi file (folder)

image
7. Setting export shp
7.1. Pilih Object Type : Point
7.2. Select Object to Export: Select manually
7.3. click icon filter image
7.4. Apply to: Entire Drawings
7.5. Object Type: Block Reference
7.6. Properties: Name
7.7. Operator: = Equals
7.8. Value: Map_Survey_Point

langkah 7.2 s/d 7.8 adalah memilih semua block attribute di gambar yang bernama Map_Survey_Point. Nama ini harus sama dengan nama block saat import atau di langkah #3

image
8. Pilih data yang akan diexport ke *.shp
8.1. click tab [Data]
8.2. click [Select attributes…]
8.3. click [Block Attributes]
8.4. Pilih block : Map_Survey_Point
8.5. click [OK}
image
9. Tampilan setelah setting attributes
9.1. Click [OK]
image
10. Folder yang berisi files hasil export ke *.shp image

Silahkan dicoba..

[CAD-CIV-15]: Monitoring Borrow Pit dengan Civil 3D

Referensi :
Platform :
Lokasi file :

 

Salah satu pekerjaan land surveyor atau “tukang ukur” adalah memonitor pekerjaan galian di borrow pit atau tempat lokasi pengambilan tanah. Saya akan berbagi bagaimana cara monitoring pekerjaan ini. Jika anda mempunyai cara yang lebih baik atau cara lain jangan sungkan-sungkan untuk memberi masukan.

Asumsi:

1. File hasil pengukuran berupa list koordinat yang disimpan dalam bentuk file csv (comma delimited) dengan sususan PENZD (Point, East, North, Z/Elevasi, Desripsi/Kode)

2. Unit gambar dan ukuran adalah meter.

Berikut adalah tahapan-tahapan yang saya terapkan:

1. Sebelum melakukan pengukuran, kode detil, nama file, nama surface harus disepakati terlebih dahulu. Misalnya

Kode Nama File Nama Surface Keterangan
EG EG.csv EG titik tinggi / elevasi tanah atau lahan yang belum di gali
PG0620 PG0620.csv PG0620 progress galian bulan 06 tanggal 20
PG0623 PG0623.csv PG0623 progress galian bulan 06 tanggal 23

2. Menentukan point number yang unik untuk menghindari duplicate point numbers atau nomer ganda. Misalnya

Point Number Range Keterangan
1-999 point number untuk titik kontrol atau titik titik referensi juga termasuk untuk temporary point
1000-9999 point number untuk existing tanah sebelum digali
>10000 point number untuk progress galian

Range point number bisa diperlebar lagi jika diperkirakan daerah yang akan disurvey membutuhkan detail yang lebih banyak.

3. Mengecek list koordinat hasil survey.

Contoh file list koordinat lahan sebelum digali:

image Format list koordinat adalah comma delimited dengan susunan PENZD
Point Number sudah mengikuti aturan langkah 2.

Note: selalu lakukan checking seperti ini sebelum data diproses di civil 3d, untuk file progress galian

4. Jalankan Civil 3D

4.1. Setting drawing unit ke meter.

  • Pada tab [Setting], click kanan [Drawings], kemudian pilih [Edit Drawing Setting..]
  • Pilih drawing units = [Meters]

image

 

4.2. Membuat surface existing.

  • Pada tab [Prospector], click kanan [Surfaces], pilih [Create Surface]
  • Isikan properties :
Properties Value
Name EG
Description Surface sebelum digali atau Original Surface

untuk setting style dan render material biarkan saja sesuai default.

4.3. Memasukkan titik elavasi ke surface dari file csv.

  • Masih di tab [Propestor], click tanda +, kemudian click tanda + di surface [EG]
  • Click tanda + sebelah kiri [Definition].
  • Click kanan [Point Files], kemudian pilih [Add…]
    image
    • Pilih file format PENZD
    • kemudian click image
    • pilih file EG.csv, kemudian click OK
    • lakukan zoom extend
    • Surface sudah terbentuk dengan style defaultnya

4.4 Membuat Surface Style untuk Editing Surface

Agar surface bisa diedit, elemen surface yang berupa titik dan garis TIN (Triable Irregular Network) harus ditampilkan. Caranya  adalah dengan membuat surface style baru dengan meng-ON Component Type [Points] dan [Triangles]

  • Pada tab Setting, berturut-turut click tanda + di [Surface] kemudian [Surface Style]
  • Click kanan [Surface Style], [Contours & Triangles], kemudian pilih [Copy]
  • Pada kotak dialog Surface Style, click [Information], kemudian masukkan name misalnya “Contours Points and Triangles”
  • image
  • Masih di kotak dialog Surface Style, click [Display]. Set ON Component Type [Points] dan [Triangles], kemudian click OKimage
  • Balik lagi click tab [Propector], click kanan Surface [EG] di bawah groups [Surfaces], kemudian pilih [Surface Properties]
  • Rubah Surface Style properties menjadi “Contours Points and Triangles”, kemudian click OK.
  • Surface otomatis terupdate displaynya dengan menampilkan contour, titik dan TIN.

4.5. Menambahkan batas terluar atau outer boundary di surface.

Batas terluar digunakan untuk membatasi TIN agar kontur terbentuk di dalam areal pengukuran atau menghari kontur terinterpolasi ke titik yang tidak diinginkan.

Pada gambar sebelah kiri, garis hijau adalah outer boundary yang terbentuk secara otomatis saat create surface. Outer boundary ini menghasilkan TIN dan contour salah interpolasinya. Biasanya ditandai dengan “contour yang tertarik” (lihat area A) atau garis TIN yang menghubungkan titik yang berjarak jauh tidak ke titik yang terdekat (lihat Area B)

Langkah-langkah untuk membuat outer boundary :

  • buat polyline tertutup melalui titik-titik terluar TIN
  • Pada tab [Propectors], click tanda + berurutan di [Surfaces]>> [EG]>>[Definition]
  • Click kanan [Boundaries] di bawah group [Definition], kemudian click [Add]
  • Masukkan nama boudary, kemudian pilih polyline yang telah dibuat.
  • Gambar kanan adalah surface setelah diedit boundary-nya.
image image

4.6. Membuat surface progress, hitung volume.

Sebelum surface progress dibuat, set properties surface style menjadi “_NoDisplay”, jika surface style ini tidak ada, Anda bisa membuat sendiri seperti yang telah diuraikan di langkah 4.4. bedanya adalah dengan meng-OFF kan semua visible component type-nya.

  • Buat surface progress pertama [PG0620]. Langkah-langkahnya seperti dijelaskan di 4.3
  • Buat Outer Boundary di surface [PG0620]
    image Polyline warna putih adalah outer boundary yang telah dibuat.
  • Hitung volume cut atau fill (jika ada).
  • Pada menu Civil 3D, pilih menu [Analyze] kemudian pada group [Volumes and Materials], pilih [Volumes]
  • image
  • Lakukan langkah-langkah seperti urutan di bawah:
  • image

4.7. Update Surface EG karena perubahan progress.

  • copy surface asal [EG]
  • karena surface [EG] tidak terlihat karena sebelumnya diset surface stylenya “_NoDisplay”, tampilkan lagi surface EG dengan merubah surface stylenya menjadi “Border Only”
  • copy surface dengan perintah di commandline Command:copy
  • tentukan base point dan destination di koordinat yang sama.
  • Setelah dicopy, pada tab [Prospector] di bawah groups [Surfaces] ada surface baru yang bernama [EG(1)] yaitu surface hasil copy dari surface [EG]
  • Rubah Surface ini menjadi [EG0620] atau bisa diartikan Surface setelah bulan 06 tanggal 20. Anda bisa menulis keterangan surface di kotak description. Surface ini masih sama dengan [EG], tahap selanjutnya adalah melakukan update atau paste surface dari [PG0620]
  • Pilih surface [EG0620], click kanan icon [Edit] di bawah group [Definition], kemudian pilih [Paste Surface..]
  • Pilih surface [PG0620], kemudian click [OK]

4.8. Buat surface untuk progress berikutnya. Surface [PG0623]

  • Hitung volume dengan [Base Surface] menggunakan surface hasil langkah 4.7, surface [EG0620]

4.9. Update Surface [EG0620] karena progress kedua misal menjadi surface [EG0623]

  • Hitungan composite volume menjadi
  • image

5.0 Menampilkan Contour Progress

Asal Progress #1 Progress #2
image image image

=selamat mencoba==

[XLS-SVY-16]: Add-Ins Excel untuk Konversi Data Ukur Lapangan ke Fieldbook (FBK)

Referensi : [XLS-SVY-15]: Form Hitungan Koordinat Hasil Pengukuran Theodolit Digital
[CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan)
Platform : Excel 2003/2007, Civil3D, Land Development+Civil Design
Lokasi File :

Add-ins ini dimaksudkan untuk merubah form input data hasil pengukuran poligon, pengukuran theodolit digital atau pengukuran theodolit manual (stadia system) menjadi Autodesk Field Book (*.fbk) . Setelah data dirubah menjadi fbk, maka data tersebut dapat diimport ke database survey di civil 3D ataupun land development desktop yang telah terinstall autodesk survey. Beberapa keuntungan jika data disimpan dalam databse survey adalah:

  1. Bisa melakukan proses pemetaan situasi secara otomatis ([CAD-CIV-14]: Menggunakan Linework untuk Pemetaan Situasi di Civil 3D)
  2. Dapat melakukan analisa perhitungan kerangka kontrol horisontal atau vertikal seperti ([CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan))
  3. Data tersimpan secara terstrukturberbentuk tabel maupun grafis (kaidah GIS) sehingga sangat mudah untuk melakukan editing dan pencarian data

Sebelum menjalankan program atau membuka file add-ins, program excel harus diset untuk bisa menjalankan macro. Cara setting untuk excel 2003 bisa dibaca di [XLS-SVY-05]: Form Excel untuk Perhitungan Pasut dengan Hitung Kwadrat Terkecil, sedangkan untuk excel 2007 ikuti langkah berikut:

  1. Pada tab [Developer] dalam grup [Code], pilih [Macro Security]. Jika tab [Developer] belum ada, click Microsoft Office Button image kemudian pilih [Excel Options], and dalam [Popular category],  click [Show Developer tab in the Ribbon]
  2. Dalam [Macro Settings] category, di grup [Macro Settings], click [disable all macros with notification]

Selanjutnya untuk langkah di bawah akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan add-ins dengan excel 2007.Langkah-langkah untuk excel 2003 silahkan disesuikan saja.

  1. Download file, kemudian extract file hasil dowloand. File hasi extract adalah Xls2Fbk.xla
  2. Jalankan excel, kemudian buka file xls2fbk.xla
  3. Click [Enable Macros], saat muncuk peringatan Microsoft Office Excel Security Notice
  4. Click menu [Add-Ins], kemudian click [XLS FBK] untuk melihat pilihan menunya.
  5. image
  6. Misalkan kita akan mencoba merubah data ukuran hasil theodolit digital ke FBK dengan contoh data yang sudah ada. Pilih atau click [Contoh Form Theodolit Digital/TS]. Catatan: Anda bisa mencoba data yang lain asalkan form harus sama dengan yang ada di contoh. Apabila form berbeda atau ada perubahan, program tidak bisa mengkonversi data ukuran dengan sempurna.
  7. Untuk merubah data ukuran ke fbk, click [Data Theodolit Digital/TS>>FBK]
  8. Hasil list FBK ditampilkan di kolom [AO]
  9. Copy list FBK di kolom [AO] ke notepad, kemudian simpan filenya dengan ekstensi *.fbk. Misal disimpan dengan nama xls2fbk.fbk
  10. Apabila titik kontrol belum ada di database survey civil 3D, buat juga fbk dengan note dari list titik kontrol yang ada di sheet [ListBM]. Format fbk untuk titik kontrol adalah :
  11.  imageMisal file fbk untuk titik kontrol disimpan dengan nama TitikKontrol.fbk
  12. Jalankan Civil 3D, kemudain pilih template metric.
  13. Buat database dan lakukan setting seperti yang telah di jelaskan di [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan). Misal survey databasenya diberi nama LandSurvey.
  14. Di Civil3D pada menu [Home], pilih [Import Survey Data] di grup [Create Ground Data]
  15. Pilih survey database [LandSurvey], kemudian click [Next]
  16. Pilih data source type [Field Book File], kemudian click image
  17. Karena database survey baru, maka perlu dimasukkan titik kontrol baru. Pillih File TitikKontrol.fbk, kemudian click [Next]
  18. Click tombol [Create New Network], masukkan nama Network misalnya Blok01, isikan deskripsi jika diperlukan, kemudian click [OK] disusul click [Next].
  19. Pada pilihan [Import Options], biarkan sesuai default
  20. click tombol [Finish]. Civil 3D akan mengupdate database baru
  21. Ulangi langkah 14 sampai 16.
  22. Pilih file field book xls2fbk.fbk kemudian click [Next]
  23. Pilih network [Blok01] kemudian click [Next], kemudian click [Finish]. civil 3D akan mengupdate gambar dan titik hasil survey.
  24. image

Jika ingin melihat data ukuran yang tersimpan di database survey:

  1. Click [Survey Points] di tool space civil 3D pada tab [Survey]. List titik detail, akan ditampilkan di bawah
  2. Click kanan salah satu titik tersebut, kemudian pilih [Edit Setup that observe…]
  3. image

==selamat mencoba==

[CAD-CIV-14]: Menggunakan Linework untuk Pemetaan Situasi di Civil 3D

Reference : AutoCAD Civil 3D 2011 User Documentation
Platform : Civil 3D 2010 (minimal)
Lokasi File :

Posting sebelumnya [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) kerangka untuk pemetaan sudah dihitung, tahapan selanjutnya adalah mulai memetakan situasi.

Pemetaan situasi dengan civil 3D tidak bisa dilepaskan dengan metode pengukuran saat dilapangan. Metode yang dimaksud adalah cara penamaan detail (field code) dan pengkodean linework. Keterangan detail tentang linework silahkan dibaca di:

image

Tahapan pemetaan situasi agar bisa diolah di civil 3D adalah:

  • Observasi lapangan untuk menentukan nama detail (field code). Lakukan pengambilan detail sebisa mungkin mengikuti field code untuk mengurangi salah input saat memasukkan field code. Contoh hasil skets observasi lapangan:
skets Keterangan:
— Titik 1 dan 2 adalah titik kontrol atau benchmark.
— nomer titik detail dimulai dari angka 1001
— Ada tiga detail jalan masing-masing diberi nama field code JL1, JL2 dan JL3
— Ada dua detail bidang tanah masing-masing diberi nama field code BD1 dan BD2
  •  Pengukuran detail bisa dilakukan dengan alat total station, digital theodolit, theodolit ataupun GPS RTK. Contoh kali ini diasumsikan pengukuran dilakukan dengan total station atau digital theodolit. Data yang direcord adalah ID titik (harus numeric), Sudut Horisontal, Jarak Miring, Sudut Vertical dan field code atau biasa PointCode atau PCODE.
  • Konversi data lapangan ke FBK dilakukan setelah proses download dari TS ke komputer atau setelah dilakukan input data ukuran ke spread sheet untuk theodolit digital. Contoh file FBK dari skets di atas:

Note: Kolom kedua adalah keterangan dari FBK tidak merupakan bagian dari FBK. FBK yang diproses hanya di kolom pertama saja

Format FBK yang dipakai adalah Creates a point using a FACE 1 angle and a vertical angle

F1 VA (point) [angle] [distance] [vertical angle] (description)

STN 2 1.513
BS 1
PRISM 1.4
F1 VA 1001 294.5912 35.829 90.0231 “JL3 B”
F1 VA 1002 279.1312 41.497 89.5053 “JL2 B”
F1 VA 1003 257.3711 28.806 90.0936 “JL2 BD1 B”
F1 VA 1004 237.4339 70.482 89.5650 “BD1”
F1 VA 1005 218.3453 69.184 90.0331 “BD1”
F1 VA 1006 207.1909 25.465 89.5906 “BD1 JL2 C”
F1 VA 1007 191.2055 29.146 90.0130 “JL2 BC”
F1 VA 1008 182.4652 40.470 89.5219 “JL2 OC”
F1 VA 1009 188.1611 52.096 90.0813 “JL2 EC”
F1 VA 1010 200.3716 75.480 90.0023 “JL2 BD2 B CPN1005”
F1 VA 1011 206.1716 97.115 90.0013 “JL2 E”
F1 VA 1012 198.2110 102.913 89.5720 “JL1 B”
F1 VA 1013 172.1222 20.278 90.0312 “JL3 C BC”
F1 VA 1014 148.3254 27.972 89.5938 “JL3 OC”
F1 VA 1015 125.2822 31.592 90.0331 “JL3 EC”
F1 VA 1016 74.1939 63.610 89.5906 “JL3 E”
F1 VA 1017 84.4612 72.152 90.0130 “C JL1 CPN1012”
Alat berdiri di STN 2, Tinggi alat 1.513
BachSight ke titik 1, sudut backsight 0.0000 (format d.mmss)
Tinggi prisma atau target 1.4
Target 1001, memulai PCODE JL3 (“JL3 B“)
Target 1002, memulai PCODE JL2 ( “JL2 B” )
Target 1003, lanjut PCODE JL2 & memulai PCODE BD1 (“JL2 BD1 B“)
Target 1004 lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1005, lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1006, lanjut PCODE BD1 & melanjutkan lagi PCODE JL2 (“BD1 JL2 C“)
Target 1007 lanjut PCODE JL2, posisi titik ada di awal curve (“JL2 BC“)
Target 1008 lanjut PCODE JL2, posisi titik di curve  (“JL2 OC“)
Target 1009 lanjut PCODE JL2, posisi titik di akhir curve  (“JL2 EC“)
Target 1010 PCODE JL2, memulai PCODE BD2 yg dihubungkan ke titik 1005 (“JL2 BD2 B CPN1005“)
Target 1011 akhir PCODE JL2 (“JL2 E“)
Target 1012 memulai PCODE JL1 (“JL1 B“)
Target 1013 melanjutkan PCODE JL3, posisi titik ada di awal curve (“JL3 C BC“)
Target 1014 melanjutkan PCODE JL3, posisi di curve (“JL3 OC“)
Target 1015 melanjutkan PCODE JL3 posisi titik di akhir curve (“JL3 EC“)
Target 1016 akhir PCODE JL3 “JL3 E
Target 1017 melanjutkan PCODE JL1 kemudian dihubungkan ke titik 1012 (“C JL1 CPN1012“)

Dari FBK di atas, Kode linework yang dipakai untuk menghubungkan PCODE adalah :

B Begin: memulai linework atau figure
C Continue: melanjutkan linework, jika sebelumnya berisi code PCODE yang tidak sama
E End: akhir dri linework atau figure
BC Begin Curve: titik di awal curve
OC On Curve: titik di curve
EC End Curve: titik di akhir curve
CPN Connect Point: Menghubungkan ke titik yang sudah ada

Anda bisa mendefiniskan sendiri kode tersebut atau melihat code yang lain melalui fasilitas ‘Linework Code Set’

image

  • Import FBK ke Civil 3D, agar filed book di atas bisa dijalankan Anda harus mempunyai koordinat Control Point titik 1 dan titik 2. Apabila Anda sudah menyelesaikan tutuorial [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) maka proses import field book adala sebagai berikut:
image — Click kanan [Networks], [KerangkaKontrol]
— Pilih Import>>Import field book
— Misal field book di atas disimpan dengan nama field detail.fbk
image
  • Jika dikehendaki figure disimpan dalam layer yang berbeda dapat dilakukan setting die ‘Figure Prefix Database Manager’ sebelum dilakukan import ke Civil 3D.

image

  • Tampilan setelah proses import

image

  • Click kanan [KerangkaKontrol], kemudian pilih [Insert into drawing]

image

==selamat mencoba==

[CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan)

 

Referensi :

[CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D

  :

[XLS-SVY-14]: Menghitung Poligon dari Data Total Station dengan Excel

Platform : Excel , Civil 3D 2011
Lokasi File :  

Perhitungan poligon di [CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D menggunakan input berupa data jarak datar dan sudut horisontal. Kali ini akan diterangkan cara memasukkan data hasil pengukuran total station (TS) yang masih berupa data pembacaan sudut horisontal, backsight and foresight (bacaan belakang dan muka), sudut zenith atau vertikal, jarak miring, tinggi alat dan tinggi target. seperti contoh yang ada di [XLS-SVY-14]: Menghitung Poligon dari Data Total Station dengan Excel

Sebetulnya program civil 3D sudah menyediakan fasilitas ‘Survey Data Collection Link’ untuk konversi beberapa raw data TS ke FBK seperti yang dijelaskan snapshot di bawah:

image Survey Data Collection Link ini hanya bisa dipakai jika format penyimpanan data dalam TS mengikuti aturan di civil 3D.

Aturan utama yang harus diikuti adalah: "penamaan titik harus numeric dengan angka bulat"
Contoh format pengukuran dari [XLS-SVY-14]: Menghitung Poligon dari Data Total Station dengan Excel:

OccupiedStn BM01
InstHt 1.513 Desc 002
RefStn BM03 HA 134°24’39″ VA 90°02’31″ SD 81.514 TargetHt 1.404 Desc 002

penamaan titik dengan format alphanumeric seperti BM01 dan BM03 tidak diperbolehkan di Civil 3D. Agar bisa dibaca di Civil 3D maka nama titik diganti dengan angka. Misal 3 untuk menggantikan BM01 dan 1 untuk BM03. Sehingga format data mentah TS menjadi:

OccupiedStn 3
InstHt 1.513 Desc 002
RefStn 1 HA 134°24’39″ VA 90°02’31″ SD 81.514 TargetHt 1.404 Desc BM03

Karena format data TS yang diterima tidak sesuai dengan persyaratan Civil 3D, maka saya menggunakan bantuan excel untuk data extraction dan proses konversi ke FBK menggunakan visual basic application for Excel.

Berikut spreadsheet excelnya:

image

Rumus dan cara pengisian kolom [A:J] sama dengan yang telah diuraikan di [XLS-SVY-14]: Menghitung Poligon dari Data Total Station dengan Excel.

Karena FBK atau civil 3D tidak menerima nama titik dengan alphanumeric, maka perlu dibuatkan daftar konversi alphanumric ke numeric.

Contoh daftarnya adalah sebagai berikut:

image Tips pengkodean nama titik saat pengukuran agar bisa diolah di Civil 3D:
1. Untuk Titik Poligon Utama (Loop Besar) diberi kode angka di range 1-99
2. Untuk Poligon Turunannya diberi kode angka di range 100-999
3. Untuk pengukuran detail dimulai dari angka 1000

Tambahan kolom bantu untuk membuat FBK:

image

[K:K] isikan kode STN di data yang berisi tempat berdiri alat atau STN
[L2] =INDEX($X$2:$X$10,MATCH($B2,$Y$2:$Y$10,0))
  mencari kode numeric dari nama titik di [B2]
Copy rumus ini di setiap berdiri alat
[M2] =C2
  tinggi alat dalam satuan meter
  informasi di kolom K:M dipakai untuk setup berdiri alat yang nantinya dirubah menjadi format FBK (Ref: Creates a new setup station ):

STN [point] (instrument. height) (description)

   
[N3] =H3
  tinggi target atau prisma dalam satuan meter
[O3] =IF(J3="B","F1 ","F2 ") & "VA"
[P3] =INDEX($X$2:$X$10,MATCH($D3,$Y$2:$Y$10,0))
[Q3] =SUBSTITUTE(SUBSTITUTE(SUBSTITUTE(E3,"°","."),"’",""),"″","")
  merubah format sudut 134°24’39″ menjadi 134.2439 format sudut dalam FBK adalah d.mmss
  Apabila kolom sudut derajat,menit dan detik terpisahada di A1, B1 dan C1, maka rumus sudut dalam format d.mmss adalah D1=(A1 & "." & TEXT(B1,"00") & TEXT(C1*100,"00"))*1
[R3] =G3
  jarak miring dalam meter
[S3] =SUBSTITUTE(SUBSTITUTE(SUBSTITUTE(F3,"°","."),"’",""),"″","")
  merubah sudut vertikal mendaji d.mmss
[T3] =D3
  Informasi di kolom [O:T] dipakai untuk membuat titik dengan masukan pengukuran Biasa dan LuarBiasa atau dalam bahasa FBK disebut FACE1 dan FACE2 (Creates a point using a FACE 1 angle and a vertical angle):

F1 VA (point) [angle] [distance] [vertical angle] (description)

Contoh hasil konversi ke FBK saat alat berdiri di station 2 atau BM01:

image

Untuk merubah ke FBK dari semua hasil pengukuran TS dibuatkan macro atau visual basic application sebagai berikut:

Private Sub FBK_Click()
    Dim rgTarget As Range, rgCekRecords As Range
    Dim rgData As Range, rgPrism As Range
    Dim lstRow As Integer, cR As Range, i As Integer, j As Integer
    Dim strFBK() As String, strF12 As String
   
    Const idxStnID As Integer = 2, idxTargetID As Integer = 4
   
    Set rgTarget = Range("V2") ‘ouput hasil konversi FBK
    Set rgCekRecords = Range("T5000") ‘maksimum data 5000 baris di kolom T
    Set rgData = Range("K2:T2") ‘data awal
   
    lstRow = rgCekRecords.End(xlUp).Row ‘mengecek jumlah baris terakhir di kolom T
    Set rgData = rgData.Resize(lstRow) ‘resize data awal sesuai records
   
    rgTarget.Resize(lstRow).ClearContents ‘menghapus data sebelumnya
    j = -1
    For Each cR In rgData.Columns(idxStnID).Cells ‘mencari station id di kolom idxStnID
        If Not IsEmpty(cR) Then ‘jika kolom stnid tidak kosong simpan stn dan instrumet heightnya
            j = j + 1: ReDim Preserve strFBK(j)
            strFBK(j) = "STN " & cR & " " & cR.Offset(0, 1)
        Else
            Set rgPrism = cR.Offset(0, idxTargetID – idxStnID)
            ‘jika kolom idxTargetID tidak kosong simpan tinggi target
            If Not IsEmpty(rgPrism) Then
                j = j + 1: ReDim Preserve strFBK(j)
                strFBK(j) = "PRISM " & rgPrism
                strF12 = vbNullString
                For i = 1 To 6 ‘membuat format FBK untuk sudut dan jarak
                    With rgPrism
                        strF12 = strF12 & .Offset(, i) & " "
                    End With
                Next i
                strF12 = Trim(strF12) ‘menghilangkan spasi terakhir
                j = j + 1: ReDim Preserve strFBK(j)
                strFBK(j) = strF12
            End If
        End If
    Next cR
   
    rgTarget.Resize(UBound(strFBK) + 1) = Application.WorksheetFunction.Transpose(strFBK)
   
End Sub

Silahkan donwload file spreadsheet excelnya di sini.

File excel tersebut dalam format *.xlsm (excel 2007 macro), apabila saat dibuka ada peringatan "Security Warning" click tombol [Option], kemudian pilih "enable this content" kemudian click tombol [FBK] untuk membuat list FBK di [V2]

Copy list FBK tersebut mulai dari baris ke dua sampai terakhir ke notepad kemudian simpan dengan extensi *.fbk, misalnya poligon.fbk . Buat juga file FBK di notepad yang berisi titik kontrol :

image

simpan FBK titik kontrol ini misalnya TitikKontrol.fbk

 

 

Sampai tahap ini file FBK sudah bisa dimasukkan dalam program civil 3D. Tahapannya sama dengan yang telah diuraikan di [CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D hanya saja dilewatkan bagian pembuatan FBK:

1. Membuat dan setting survey database jika belum ada

2. Membuat Network

3. Import Fieldbook (FBK)

4. Membuat Jalur Poligon

5. Check Hitungan Poligon

6. Edit input Least Square

7. Running Least Square

8. Tampilkan hasil di gambar

1. Membuat dan setting survey database

  • Jalankan civil 3D
  • ketik new di command: , kemudian pilih template metric. Biasanya aku memilih: _AutoCAD Civil 3D (Metric) NCS.dwt
  • Pada toolspace civil 3D, pilih tab [Survey], kemudian click kanan [Survey Databases], lalu pilih [Set Working Folder]
  • Pilih lokasi untuk menyimpan database
  • Jika sudah dipilih lokasinya, click kanan lagi [Survey Database], lalau pilih [New local survey database]
  • Masukkan nama database misalnya ‘cadex’
  • click kanan ‘cadex’, kemudian pilih [Edit survey database setting..]
  • Masukkan Value seperti gambar di bawah:

image

  • click OK jika sudah selesai.

2. Membuat Network

  • Click kanan [network] di bawah database [cadex], kemudian pilih [new]
  • masukkan nama, misalnya ‘KerangkaKontrol’

3. Import Field book

  • Click kanan [KerangkaKontrol]>>[Import]>>[Import Field book]
  • Pilih field book titik kontrol (TitikKontrol.fbk) click [OK]
  • Click kanan [KerangkaKontrol]>>[Import]>>[Import Field book]
  • Pilih field book ukuran poligon (poligon.fbk), kemudian click [OK]
  • Pada tahap ini posisi titik dan jalur pengukuran sudah tergambar di civil 3D
  • click tanda + di samping kiri [KerangkaKontrol]
  • Pilih [Setup], maka akan ditampilkan list tempat berdiri alat, backsight, tinggi alat dan koordinat sementara
  • Click kanan salah satu tempat bediri alat (Station Point), kemudian pilih [Edit Observations..]
  • Misal dipilih Station Point 3

image

  • Bandingkan datanya dengan data di excel.

4. Membuat Jalur Poligon

  • Dari data TS dan file FBK, pengukuran poligon  dimulai dari station 2 dengan backsight pertama ke titik 1, kemudian pindah ke station 3 sampai 7. Karena tidak informasi Koordinat titik Fix M110 atau station 9, maka bidikan foresight terakhir adalah ke titik fix station 8 atau (S002)
  • Click kanan [Traverse] di bawah [KerangkaKontrol], kemudian pilih [New]
  • Sesuai deskripsi di atas, masukkan nilai seperti gambar di bawah:
  • image
  • kemudan click OK

5. Check Hitungan Poligon

  • click [Travers], kemudian pilih click kanan [Poligon-1], kemudian pilih [Traverse Analysis]

image

Masukkan persyaratan ketelitian penutup horisontal dan vertikal yang diinginkan. kali ini saya memakai defaultnya saja seperti di gambar.

setelah di click tombol [OK] akan ditampilkan hasil analisa dalam notepad yang terdiri dari :

1. Hasil koordinat setalah adjusment

2. Koreksi Sudut

3. Hitungan tinggi atau vertikal

4. Ketelitian Penutup Poligon .

 

  • Hasil Ketelitian penutup poligon :

image

6. Langkah 6-8, silahkan dicoba sendiri seperti yang telah diterangkan di [CAD-CIV-02]: Perhitungan Polygon di Civil 3D

==silahkan mencoba==

==mohon koreksinya jika ada yang salah==