Category: Map

[GEN-SVY-02]: Matriks Rotasi 3 Dimensi

Referensi : Rotation Matrix
Platform :
Lokasi File : download penurunan rumus matriks rotasi

 

Matriks rotasi di bidang pemetaan banyak dipakai untuk transformasi koordinat, khususnya transformasi koordinat 3D. Sedangkan untuk aplikasi di luar pemetaan banyak dipakai untuk visualisasi 3D dan pemograman 3D.

Posting kali ini menguraikan pembuktian / menurunkan persamaan matriks rotasi dalam sistem koordinat 3 (tiga) dimensi:

image Koordinat P (Xp, Yp, Zp) akan dirotasi dengan urutan rotasi berturut-turut dengan sumbu putar di sumbu-X, sumbu-Y dan sumbu-Z

Matrik rotasi menggunakan aturan sistem aturan tangan kanan. Dalam sistem aturantangan kanan, sudut positif adalah searah dengan lipatan jari tangan apabila ibu jari tangan kanan diarahkan ke arah positif koordinat. Sudut rotasi dengan sumbu putar sumbu-x, sumbu-y dan sumbu-z didefinisikan berturut-turut sebagai ω, φ dan κ.

Proses penurunan matriks rotasi mengikuti urutan sebagai berikut:

  1. Rotasi terhadap sumbu-X (ω), kemudian
  2. Rotasi terhadap sumbu-Y (φ), kemudian
  3. Rotasu terhadap sumbu-Z (κ)

1. Rotasi terhadap sumbu-x (ω)

image image

2. Rotasi terhadap sumbu-y (φ)

image image

3. Rotasi terhadap sumbu-z (κ)

image image

image

Penerapan matriks rotasi ini akan dibahas pada posting berikutnya.

==semoga bermanfaat==

[CAD-MAP-05]: Proyeksi Koordinat ke TM3 di AutoCAD MAP

Referensi   PMNA No. 3 Tahun 1997
SNI 19-6724-2002 : Jaring Kontrol Horisontal
Platform    
Lokasi File    

Pada catatan [XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel dan [XLS-MAP-09]:Speadsheet Proyeksi Traverse Mercator di Excel (Versi #2) telah diuraikan cara perhitungan proyeksi UTM dan TM3 di excel. Kali ini diuraian transformasi koordinat menggunakan sistem proyeksi koordinat TM3 dengan bantuan software Autocad Map.

Pembahasan pada posting ini meliputi:

  1. Transformasi dari Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke UTM
  2. Transformasi dari Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke TM3
  3. Transformasi UTM->TM3

Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut, berikut adalah ketentuan tentang Proyeksi UTM dan TM3 yang dipakai di indonesia:

UTM (Ref: SNI 19-6724-2002: Jaring Kontrol Horisontal) TM3 (Ref: PMNA No.3 Tahun 1997)
image
image
image

Dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa proyeksi TM3 menggunakan parameter ellipsoid yang sama yaitu WGS 84 yang membedakan adalah titik nol semu, lebar zone dan skala di meridian central.

Kententuan / parameter di atas digunakan untuk setting transformasi di Autocadmap. Kelebihan proses transformasi dengan Autocadmap adalah mampu melakukan transformasi koordinat selain obyek berupa titik, bisa juga untuk obyek berupa polyline, poligon ataupun text. Sebagai contoh, di tulisan ini terlebih dahulu diterangkan cara transformasi object berupa titik dari list koordinat "lintang bujur" di excel ke UTM & TM3 sedangkan object yang lain, silahkan dicoba sendiri setelah mempelajari tahapan-tahapan di bawah.

1. Proyeksi Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke UTM

A. Proses edit data di Excel dan Notepad

1.1. Jika list koordinat adalah "lintang bujur" tanpa elevasi, maka perlu dilakukan konversi ke desimal degree.

Note: silahkan baca [XLS-SVY-02]: Catatan Rumus Excel untuk Juru Ukur (Bagian #1) untuk melihat rumus-rumus konversi sudut yang biasa dipakai di land surveying

List koordinat di excel:
image
Kolom [H] dan [I] adalah koordinat dalam satuan desimal degree. Rumus yang digunakan adalah
[H2]=SUMPRODUCT(B2:D2/{1,60,3600})
[I2]=SUMPRODUCT(E2:G2/{1,60,3600})
Apabila terletak di lintang selatan, maka rumus H2 dikalikan dengan -1.
Berdasarkan list koordinat lintang bujur, zone UTM dan TM3 terletak di 47N untuk UTM dan 47.2N untuk TM3 image

Silahkan baca [XLS-MAP-01]: Rumus Excel untuk Mencari Zone UTM dan TM3 untuk menentukan zone UTM dan TM3 dengan rumus Excel.

1.2. Merubah format tabel koordinat di excel
Tabel dirubah formatnya sehingga mempunyai urutan field /header : P,E,N,Z,D (PENZD comma delimeted). Arti dari P,E,N,Z dan D berturut-turut adalah Point Number, East, North, Elevasi dan Description. Jika list koordinat adalah "lintang bujur" tanpa elevasi, maka susunan datanya adalah P,bujur,lintang,0,D. Bujur dan lintang dinyatakan dalam desimal degree.
format tabel setelah dirubah:
image
Nilai P atau Point Number harus berupa angka bulat.
1.3. Simpan format PENZD ke comma delimeted.
Save as format table di atas (1.2) menjadi *.csv (comma delimeted). Misal nama filenya adalah : LL_PENZD.csv
Hapus baris pertama di file LL_PENZD.csv delimeted sehingga menjadi:
image

B. Proses di Autocadmap

Program autocad yang saya pakai adalah Civil 3D 2011. Pada program tersebut secara default sudah terinstall beberapa fungsi autocadmap. Apabila Anda mempunyai program Autocadmap yang lebih baru, tahapannya tidak akan berbeda.

1.4. Import file csv ke autocadmap
image.
– Jalankan program autocadmap, kemudian buat gambar baru dengan pilihan template metric.
– Dari menu [Insert], pada group [Import], pilih [Map Import]
– Pada [File of types:], pilih [ASCII Point File], kemudian pilih file LL_PENZD.csv
– Pada kotak dialog [Import ASCII Points], lakukan setting:
— [Select Formatting]: [PENZD (comma delimeted)
— [Block Name]: [Map_Survey_Point]
— click icon image
— [Category]: [Lat Longs]
— [Coordinate Systems in Category]: [LL84]
— click [OK]
– Pada kotak dialog [Import ASCII Points], click [OK]
List titik akan tergambar di autocad sebagai blok attribute dengan sistem koordinat bujur,lintang.
Simpan drawing hasil plotting titik csv dengan nama misalnya : LL84.dwg
kemudian tutup file LL84.dwg
1.5. Proyeksi Koordinat Lintang Bujur ke UTM.

**Langkah-langkah di bawah mensyaratkan file yang akan diproyeksikan atau ditransformasikan harus dalam kondisi tertutup**

1.5.1. Aktifkan workspace map – Buat gambar baru dengan satuan metric
– aktifkan workspace map, dengan mengetikkan di command:

Command: mapwspace
Task Pane [On/oFf] <On> :
Task Pane is visible.

1.5.2. Setting zone UTM
Dalam contoh kali ini diasumsikan bahwa koordinat lintang bujur terletak di zone 47N.

– Pada map workspace (task pane), pilih tab [Map Explorer]
– Click kanan [Current Drawing] kemudian pilih [Coordinate System…]
image
– click [Select Coordinate System]
– Pada kotak dialog [Select Global Coordinate System], lakukan setting sebagai berikut:
— [Category]: [Indonesia]
— [Coordinate Systems in Category]: [UTM Zone 47]
— click [OK] untuk menutup kotak dialog [Select Global Coordinate System]
– Click [OK] lagi untuk menutup [Select Coordinate System]
1.5.3. Proyeksi Koordinat melalui Query – Pada tab [Map Explorer], click kanan [Drawings], kemudian pilih [Attach]
– Pada pilihan [Look in], pilih [Drive Alias] tempat file LL84.dwg disimpan.
Cara membuat [Drive Alias], silahkan baca [CAD-MAP-12]: Menulis Text Jarak dan Azimut Menggunakan Query dan Annotation di AutocadMap

– masih di [Map Explorer], click kanan [Current Query], kemudian pilih [Define]
– Pada [Define Query of Attached Drawings], lakukan setting:
— [Query Type]: click [Location], [Boundary Type]>>[All]>>[OK]
— [Query Mode]: Draw
— click [Execute Query]
– Proses Proyeksi sedang berjalan. Jika sudah selesai, lakukan [Zoom Extend] untuk mengecek hasil proyeksi
– Contoh hasil proyeksi titik nomer 1 , S050113 :

Command: id
Specify point: _ins of  X = 742257.6539     Y = 171349.3279     Z = 0.0000

– [Detach] drawing: dari [Map Explorer], click kanan drawing [LL84.dwg]>>[Detach]

– click [Close]

– simpan file drawing misal dengan nama UTM-47N.dwg

1.5.4. Export List koordinat hasil proyeksi ke File – masih di [Map Explorer], click kanan [Current Query], kemudian pilih [Define]
– Pada [Define Query of Attached Drawings], lakukan setting:
Click [Clear Query]
[Query Type]: click [Location], [Boundary Type]>>[All]>>[OK]
[Query Mode]: pilih [Report], click [Option]
-Pada [Output Report Options] :
click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Map_Survey_Point]>>[PTNUM], click [OK], kemudian [Add]
click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Map_Survey_Point]>>[DESC], click [OK], kemudian [Add]
click [Expression]>>[Block Attribute]>>[Properties]>>[X1,Y1,Z1], click [OK], kemudian [Add]

image
Expression di atas akan menyimpan hasil query dalam bentuk text file dengan urutan kolom PTNUM,DESC,X,Y,Z dalam bentuk comma delimeted.

click [OK]
kemudian [Execute Query]

click [Browse] untuk menetukan folder dan nama file hasil query. misal nama filenya adalah UTM47N.txt

2. Proyeksi Lintang,Bujur (Koordinat Geografis) ke TM3

Langkah-langkah di bawah menganggap bahwa list koordinat lintang bujur telah diimport ke autocad. Dalam contoh di atas, file LL84.dwg dianggap sudah ada.

2.1. Membuat Global Coordinat Systems baru – Buat file gambar baru dengan satuan metric.
– pada menu [Map Setup], pada group [Coordinate System], click icon image (Define Global Coordinate System)
– atau ketik di menu command: ADEDEFCRDSYS
– Pada kotak dialog [Global Coordinate System Manager]:
— click [Category Manager]
— pada kotak dialog [Category Manager]:
— click [New]
— [Catergory Name]: Indonesia TM3
— click [OK], kemudian [Close]
— pilih [Category]: [Indonesia TM3]
— click [Define]
dari web http://www.dmap.co.uk/utmworld.htm, zone 47N dimulai dari bujur 96derajat sampai 102derajat (lebar 6 derajat). Sehingga bujur tengah (central meridian)nya adalah CM=99 derajat.
Sedangkan TM3 adalah sebenarnya adalah UTM dengan lebar 3 derajat, maka dalam zone tersebut ada dua zone TM3 disebelah kiri central meridian UTM disebut 47.1N dan sebelah kanan 47.2N. Central meridian untuk 47.1N=(CM-1.5)=97.5 sedangkan untuk 47.2N=(CM+1.5)=100.5 atau 100d30’0.000000"
– Pada kotak dialog [Define Global Coordinate System] pada tab [General], masukkan parameter
— [Code]: WGS84.TM3-47.2N
— [Unit]: [meter]
— [Description]: Datum WGS84 Proyeksi TM3 Zone 47.2N
— [Coordinate System Type]: Geodetic
— Click [Select]
— pilih [World Geodetic System 1984]

– Pada kotak dialog [Define Global Coordinate System] pada tab [Projection], masukkan parameter:
— [Projection]: [Traverse Mercator]
— [False Origin][North]: 1500000
— [False Origin][East]: 200000
— [Scale Reduction]: 0.9999
— [Central Meridian]: 100d30’0.000000"

– Category dan Coordinate System baru:
image
-click [Close]

2.2. Setting zone TM3 di drawing yang aktif – lakukan seperti di langkah 1.5.2
– pada pilihan [Select Coordinate System]:
— [Category]: [Indonesia TM3]
— [Coordinate Systems in Category]: [WGS84.TM3-47.2N]
2.3. Proyeksi koordindat melalui query – lakukan query seperti di langkah 1.5.3
– koordinat titik 1 , S050113 dalam proyeksi TM3:

Command: id
Specify point: _ins of  X = 275379.096     Y = 1671305.404     Z = 0.000

– simpan file misal nama file : TM3-47.2N.dwg

2.4. Export Koordinat hasil proyeksi – lakukan query type report seperti di langkah 1.5.4

– [Detach] drawing: dari [Map Explorer], click kanan drawing [LL84.dwg]>>[Detach]

– click [Close]
– simpan file hasil query misal nama filenya adalah TM3-47.2N.txt

3. Transformasi UTM->TM3

File drawing yang akan ditransformasi adalah UTM-47N.dwg. Agar file hasil transformasi tidak sama dengan file sebelumnya, file baru akan dinamakan TM3-47.2N-TR.dwg

3.1. Buat drawing baru — Buat file drawing baru dengan satuan metric
— simpan dengan nama TM3-47.2N-TR.dwg
3.2. Setting zone TM3 di drawing yang aktif – lakukan seperti di langkah 1.5.2
– pada pilihan [Select Coordinate System]:
— [Category]: [Indonesia TM3]
— [Coordinate Systems in Category]: [WGS84.TM3-47.2N]
3.3. Attach drawing UTM melalui [Map Explorer] dan Query — Cara attach dan query lihat langkah 1.5.3
— hasil dengan koordinat titik 1:

X = 275379.0964     Y = 1671305.4038     Z = 0.0000

bandingkan nilainya dengan hasil proyeksi dari koordinat lintang-bujur di langkah 2.3

Silahkan dicoba sendiri untuk feature polyline, poligon maupun Text. Untuk feature tersebut tidak bisa dibuat query report seperti di atas karena object atau feature tersebut mempunyai property yang berbeda.

==semoga bermanfaat dan selamat mencoba=

[CAD-MAP-14]:Konversi Titik Format ASCII (*.csv) ke ESRI Shape File (*.shp) dengan AutocadMap atau Civil3D

Reference :  
Platform : min Autocad map 2009 atau civil 3D 2009
Lokasi File : sample data csv

Pada posting [CAD-LIS-01]: Menulis Text dari List Koordinat telah dijelaskan langkah-langkah plotting koordinat dalam format *.csv (comma delimeted) ke file autocad, sedangkan dalam [XLS-MAP-03]: Plotting List Koordinat dari Excel ke AutoCAD dijelaskan cara plotting koordinat dari table excel ke autocad dengan menggunakan visual basic application for excel (macro). Plotting titik dari excel ke autocad juga bisa dilakukan melalui [Data Connection] seperti diuraikan di posting [XLS-MAP-05]: Plotting Koordinat Excel ke Civil 3D.

Pada posting kali ini diperkenalkan cara lainnya sekaligus bagaimana cara meng-ekspor titik-titik tersebut ke *.shp menggunakan autocad map. atau program autodesk yang sudah ada add-on map seperti land development 2009 dan civil 3D 2009. Karena saat ini program yang terinstall di komputerr saya adalah civil 3d 2011, maka penjelasan dan snap shot gambar akan mengacu ke program civil 3d 2011.

Berikut langkah-langkah yang dimaksud:

1. Buat file baru dengan satuan metric atau pilih template dengan satuan metric. Contoh saya menggunakan template map2d.dwt image
2. Ketikkan Command: mapimport
2.1. Pilih files of type : ASCII Point File (*.txt, *.csv, *.asc, *.nez)
2.2. Pilih lokasi file *.csv yang akan diplot titiknya. Format titik yang disimpan dalam *.csv: pointNumber, East, North, Elevation, Description
image
3. Lakukan setting import point:
3.1. Select formatting : PENZD
3.2. Z-Unit: Meter
3.3. Pilih code UTM
image
4. Contoh hasill import.
Jika hasilnya seperti ini, rubah scale-x, scale-y dan scale-z di property blocknya:
4.1. pilih semua titik (select all)
4.2. Tekan CTRL+1 untuk menampilkan propertiesnya.
4.3. Masukkan nilai 1 atau yang sesuai dengan tampilan di Scale X, Scale Y dan Scale Z. Contoh kali ini saya masukkan nilai 10
image
5. Hasil setelah dirubah Scale X, Y & Z image
6. Mengeksport ke *.shp
6.1. Ketikkan Command: mapexport
6.2. Masukkan nama shape file, misal: point3D
6.3. Pilih Files of type : ESRI Shapefile (*.shp)
6.4. Pilih lokasi file (folder)

image
7. Setting export shp
7.1. Pilih Object Type : Point
7.2. Select Object to Export: Select manually
7.3. click icon filter image
7.4. Apply to: Entire Drawings
7.5. Object Type: Block Reference
7.6. Properties: Name
7.7. Operator: = Equals
7.8. Value: Map_Survey_Point

langkah 7.2 s/d 7.8 adalah memilih semua block attribute di gambar yang bernama Map_Survey_Point. Nama ini harus sama dengan nama block saat import atau di langkah #3

image
8. Pilih data yang akan diexport ke *.shp
8.1. click tab [Data]
8.2. click [Select attributes…]
8.3. click [Block Attributes]
8.4. Pilih block : Map_Survey_Point
8.5. click [OK}
image
9. Tampilan setelah setting attributes
9.1. Click [OK]
image
10. Folder yang berisi files hasil export ke *.shp image

Silahkan dicoba..

[XLS-MAP-09]:Speadsheet Proyeksi Traverse Mercator di Excel (Versi #2)

Reference :
[XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel
Platform : Excel 2007
Lokasi File : Download Spreadsheet

Posting kali ini adalah lanjutan atau penyempurnaan [XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel. Pada posting terdahulu hanya melakukan perhitungan atau proyeksi dari koordinat geografis (Lintang, Bujur) ke koordinat Grid (North, East) sedangkan pada spreadsheet posting ini selain perhitungan konversi (lintang,bujur) ke (north, east) juga dilengkapi dengan perhitungan sebaliknya yaitu konversi (north, east) ke (lintang, bujur) yang masing-masing dilengkapi dengan perhitungan "grid convergence" dan "point scale". Hitungan yang dipakai pada spreadsheet ini menggunakan series hitungan Redfearn.

Setelah file didownload dan diextract akan ada dua file yaitu :

1.

TraverseMercator-RedFearns (GeoToGrid).xlsx

–> Hitungan koordinat Geografis ke Grid
2. TraverseMercator-RedFearns (GridToGeo).xlsx –> Hitungan koordinat Grid ke Geografis

1. Hitungan koordinat Geografis ke Grid

1.1. Terlebih dahulu lakukan setting parameter di sheet [parameter]

image

[C2] pilih ellipsoid yang diinginkan
[C6] Pilih jenis map projection-nya
[C14] Isikan pendekatan koordinat bujur untuk menghitung harga central meridiannya
[C15] isikan pendekatan koordinat lintang. Isikan dengan angka negatif, jika berada di lintang selatan

1.2. Pindah ke sheet [Geo2Grid]

image

[A8] Masukkan nama titik
[B8:D8] masukkan koordinat Lintang. Jika berada di lintang selatan, masukkan angka negatif di kolom B
[E8:G8] masukkan koordinat Bujut
[H8:M8] hasil hitungan koordinat east (x), north (y), grid convergence dan point scale
  copy cells [H8:M8] ke bawah untuk melakukan perhitungan titik yang lain

2. Hitungan koordinat Grid ke Geografis

2.1. Lakukan setting parameter di sheet [parameter]

2.2. Setelah dilakukan setting parameter, pindah ke sheet [Grid2Geo]

image

[A8] masukkan nama titik
[B8] nilai koordinat East atau X
[C8] nilai koordinat North atau Y
[D8:G8] hasil hitungan koordinat lintang , bujur , grid convergence dan point scale
  copy cell [D8:G8] untuk hitungan koordinat yang lain

Mohon masukannya jika ditemukan salah hitung.

=selamat mencoba=

[GEN-MAP-01]: Konversi Koordinat Geografis (Lintang,Bujur) ke Koordinat Grid (North,East) dengan Google Earth

Referensi :
[XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel
Platform : Google Earth
Lokasi File :  

Pada [XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel telah diuraikan cara menghitung atau mengkonversi koordinat geografis (lintang, bujur) ke koordinat Grid (East,North atau X,Y) dengan menggunakan spreadsheet excel. Dalam spreadsheet tersebut, ada pilihan setting parameter pilihan type proyeksi (UTM, TM3) dan pilihan datum atau ellipsod referensi (ID 74, WGS84). Jika hanya mengacu ke proyeksi UTM dengan datum WGS 84 kita bisa memanfaatkan aplikasi google earth untuk melakukan hitungan koordinat geografis ke koordinat grid atau sebaliknya.

A. Konversi Koordinat Geografis (Lintang, Bujur) ke Koordinat Grid (North, East)

Misal koordinat geografis (Lintang; Bujur) yang akan dihitung adalah 1° 32′ 56.84 S ; 101° 10′ 38.54" E. Kode di akhir koordinat lintang berarti titik tersebut berada di selatan garis katulistiwa, jika berada di sebelah utara kodenya adalah N. Di Indonesia notasi S biasanya diganti menjadi LS (Lintang Selatan) dan LU (Lintang Utara). Kode E di akhir koordinat bujur berarti titik tersebut berada di sebelah timur garis 0° meridian (bujur). Di indonesia notasi ini biasanya diganti dengan notasi BT (Bujur Timur).

Berikut adalah langkah-langkah proses Koordinat Geografis ke Koordinat Grid:

1. Jalankan program Google Earth. Jika belum ada, silahkan download program tersebut.

2. Pada program Google Earth, pilih menu [Tools] kemudian [Options]

dalam group [Show Lat/Long] pilih [Degrees, Minutes, Seconds]

image 

Click [Apply] kemudian [OK]

3. Pada menu [Add], pilih [Placemark]

Masukkan nilai Lintang dan Bujur yang dikehendaki, kemudian click [OK]

image

Lakukan "zoom in" jika ingin mengetahui lokasi titikny di google earth

4. Pada program Google Earth, pilih menu [Tools] kemudian [Options]

dalam group [Show Lat/Long] pilih [Universal Traverse Mercator] kemudian click [Apply] dan [OK]

image

5. Click kanan place mark, kemudian pilih [properties] untuk melihat hasil hitungan koordinat

image

B. Konversi Koordinat Koordinat Grid (North, East) ke Geografis (Lintang, Bujur)

Seperti terlihat di properties placemark hasil konversi Lintang,Bujur ke North,East terdapat informasi zone. Untuk melakukan konversi sebaliknya informasi zone ini juga harus dimasukkan.

Berikut adalah langkah-langkah konversi koordinat grid ke koordinat geografis

1. Pada program Google Earth, pilih menu [Tools] kemudian [Options]. Dalam group [Show Lat/Long] pilih [Universal Traverse Mercator] kemudian click [Apply] dan [OK]

2. Pada program Google Earth, pilih menu [View] kemudian check [Grid]

image

3. Setelah ditemukan loksi zone, Pada menu [Add], pilih [Placemark]

Masukkan koordinatnya, misal seperti input di atas:

image

4. Kemudian  pilih menu [Tools] kemudian [Options]. Dalam group [Show Lat/Long] pilih [Degrees, Minutes, Seconds]

5. Click kanan place mark, kemudian pilih [properties] untuk melihat hasil hitungan koordinat Lintang, Bujur.

 

==selamat mencoba===

[CAD-MAP-11]: Labelling Titik Tinggi Menggunakan Annotation di AutocadMap

Referensi : Annotating Maps di Autocad Help
Platform : Civil 3D 2011 atau AutocadMap 2011
Lokasi File :  

Pada posing sebelumnya  [CAD-MAP-09]: Mencoba Annotation Scale di AutoCAD telah diuraikan bagaimana cara membuat annotasi di autocad sehingga tulisan akan tampil atau terskala otomatis sesuai dengan skala yang kita pilih.

Walaupun sebetulnya masih ada cara lain seperti menggunakan fasilitas autolisp ataupun menggunakan fasilitas query dengan alter properties di autocadmap, tetapai kali ini akan diuraikan cara menggunakan fasilitas annotasi yang hanya ada di autocadmap. Saya menggunakan civil 3D 2011, tetapi masih bisa menggunakan fasilitas anotasi tersebut karena secara otomatis program autocadmap secara default, walaupun tidak semua feature autocadmap terinstall saat instalasi civil 3D.

Saya akan menggunakan feature annotasi untuk membuat label atau annotasi dari object point (titik) yang berupa hasil plotting tinggi. Berikut adalah properties dari salah satu titik yang ada di drawing cad:

image

Command: li
LIST
Select objects: 1 found

Select objects:

                  POINT     Layer: "POINTS"
                            Space: Model space
                   Color: 2 (yellow)    Linetype: "Continuous"
                   Handle = a0
                at point, X=748464.587  Y=153076.614  Z=   12.703

Elevasi atau titik tinggi akan ditulis (dilabeli) di titik tinggi tersebut dengan mengambil nili dari property Nilai Z.

Tahapan membuat label titik tinggi dengan feature annotasi adalah:

1. Membuat Annotation Template

  • Pada menu [Annotate], pilih Tab [Map Annotation]
  • Click icon [Define Template], untuk menampilkan kotak dialog [Define Annotation Template]
  • Click [New] untuk membuat template baru
  • Masukkan nama template misalnya TitikTinggi
  • Kemudian click [OK], untuk masuk ke block editor template
  • ketik di command:mapanntext (jika command line tidak terlihat tekan ctrl+9)
  • tekan [enter], untuk membuat annotation text
  • di group attribute, isikan tag, misal Elevasi
  • click icon image di bagian value
  • Expand (click tombol +) di group properties
  • scroll ke bawah, kemudian pilih icon image, kemudian click OK
  • Lakukan setting text di group text options
  • Lakukan setting penempatan layer dan color di group Object Properties

image

  • clik OK
  • pilih lokasi di block editor
  • di tool pallet block editor, pilih tab Parameters, kemudian click BasePoint

image

  • Letakkan lokasi basepoint di insertion point (osnap insert) tag Elevasi

image

  • click icon image
  • kemudian click OK untuk menutup kotak dialog [Define Annotation Template]

2. Insert Annotation

  • Pada menu [Annotate], pilih Tab [Map Annotation]
  • click icon image, pilih TitikTinggi, kemudian click Insert
  • Pilih object point yang akan dilabeli
  • Point telah terlabeli, sesuai dengan elevasi

image

==selamat mencoba===

[XLS-MAP-07]: Simulasi Penomoran Lembar TM3 dengan Chart Excel

Referensi : Peraturan Mentri Agraria No 3 tahun 1997 Pasal 16
Platform : Excel 2007
Lokasi File :  

 

Terjemahan dari referensi di atas (menurut saya) apabila ditulis dalam spreadsheet excel adalah:

image

Untuk contoh simulasi, saya mengambil penomoran untuk zone TM3 (Traverse Mercator 3 derajat) 48.1. Rumus excel untuk mencari zone TM3 dapat dilihat di posting saya sebelumnya.

Batas peta index, pada simulasi yang saya buat adalah paling kiri bawah (320000,282000) dan batas kanan atas adalah (44000,294000).

Tampilan dari peta indexnya dalam chart excel adalah:

image

Silahkan download filenya di sini.

image

Dalam file simulasi, apabila dirubah cell [B17], [B35] dan [B45], maka chart atau peta index) akan otomatis berubah sesuai dengan nilai yang dipilih.

image

[B17] adalah untuk merubah lokasi lembar skala 1:10000

[B35] merubah lembar skala 1:2500

[B45] merubah lembar skala 1:1000

Chart Setelah dirubah

image

===selamat mencoba====

[XLS-MAP-006]: Menampilkan Hasil Koordinat GPS di Chart Excel Bagian #2

Referensi : Bagian #1
Platform : Excel 2007 + Google Earth
Lokasi File : disini

Pada bagian ini akan dijelaskan cara menambah scroll bar. Jika scroll bar ini di click, maka dalam peta atau chart akan menunjukkan label lokasi.

1. Aktifkan ribbon [Developer], jika belum tampil

Dari Office Button, image pilih [Excel Option], kemudian [Popular]. Check pilihan [Show Developer Tab in the Ribbon]

2. Memilih Scroll Bar Control

Di dalam ribbon [Developer], pilih group [Controls], kemudiai click [Insert]. Pilih jenis ‘Scroll Bar (Form Control )’:

image

Letakkan scroll bar di sebelah chart.

3. Setting Properties Scroll Bar dan membuat Series untuk menampilkan label lokasi

3.1. Buat tabel perhitungan untuk setting scroll Bar dan Series

image [B5]=ROWS(Date_Time)
[B6], masukkan angka 1. Nilai di range ini akan berubah saat scroll bar di click
[A9]=MIN(B6,B5)
[B9]=OFFSET(Sheet1!$A$1,$A9,0)
[C9]=OFFSET(Sheet1!$A$1,$A9,2)
[D9]=OFFSET(Sheet1!$A$1,$A9,4)
[E9]=OFFSET(Sheet1!$A$1,$A9,5)
Sheet1 adalah sheet hasil query GPS Log

3.2. Setting scroll bar

Click kanan scroll bar, kemudian pilih [Format Control]

image Set:
Minimum value=1
Maximum value=10000
Incremental Change=1
Page Change=30

Incremental, maximum dan page change dapat diisi sembarang sesuai dengan keinginan anda.

Test atau click scroll bar, maka nilai di [B6] dan informasi lokasi akan ikut berubah

3.3. Click Chart, kemudian tambah data series sbb:

 

image

Rubah symbol dan kemudian dalam format label Data Label Pilih:

image

 

Hasilnya menjadi:

image

download file (XLS-MAP-006.zip)

===selamat mencoba===

[XLS-MAP-006]: Menampilkan Hasil Koordinat GPS di Chart Excel dengan image dari Google Earth

 

Referensi :  
Platform : Excel 2007 dan Google Earth
Lokasi File :  

Saya mendownload hasil GPS tracker pada sebuah kendaraan operasional untuk bulan periode February 2011. Dari data tersebut akan saya buat laporan posisi mobil tersebut di saat hari libur dan hari kerja tiap jamnya pada chart excel dengan background image dari google earth seperti gambar di bawah:

image

Pada chart yang akan dibuat terdiri dari 3 series yaitu:

1. Series Day Off, yaitu menunjukkan lokasi mobil saat hari libur

2. Series work Day, yaitu lokasi mobil saat hari kerja

3. Keterangan lokasi mobil, saat digerakkan atau diclick tombol scroll bar.

Semula data asli dari GPS tracker adalah merekam posisi tiap 5 detik. Dengan mempertimbangkan bahwa kalo semua data tersebut akan ditampilkan semua, maka chart akan menjadi penuh dengan titik2, maka data yang diambil hanya posisi tiap jam.

Tahapan pembuatan chartnya adalah :

1. Membuat data yang menampilkan posisi tiap jam dari data hasil download

2. Menentukan hari kerja dan hari libur dari tanggal hasil download GPS

3. Membuat Series untuk chart.

4. Membuat Chart

5. Memasukkan background image google earth

 

1. Menampilkan data posisi tiap jam.

Data awal hasil download setelah dibuka di excel:

image

Informasi yang berperan dalam pembuatan chart yang diinginkan adalah: informasi tanggal dan waktu di kolom [A], informasi koordinat X dan Y di kolom [E] dan [F]. Informasi di kolom [E] dan [F] sebenarnya adalah informasi Bujur dan Lintang dalam satuan derajat desimal.

Seperti terlihat di tabel di atas semula jumlah recordnya adalah 6483 record. Dengan menggunakan microsoft query, jumlah record tersebut akan diambil hanya satu record tiap jamnya sehingga akan didapat table baru yang lebih sedikit jumlah recordnya.

Cara menggunakan Microsoft query adalah sebagai berikut:

1.1. Buat named range pada data file sumber:
Block data sumber dari [A5:K6483], dari menu [Formula], pada group [Define Names], pilih [Define Name]. kemudian namai range tersebut misalnya [GpsLog].

Save file excel tersebut kemudian tutup.

image
1.2. Buka File Baru, kemudian jalankan microsoft query:
Dari menu [Data], pada group [Get External Data], pilih [From Other Sources], kemudian [From Microsoft Query]
image
1.3. Pada pilihan [Choose Data Source], pilih [Excel Files*], kemudian click [OK]  
1.4. Kemudian pilih workbook (file excel) sumber yang akan diquery.
Hasil dari langkah 1.1.
click [OK]
 
1.5 Pada pilihan available tables and columns, pilih table [GpsLog], kemudian click [>] image
1.6 Click tombol Next, sampai muncul kotak dialog [Query Wizard Finish].
Pilih [View data or edit query in Microsoft Query], kemudian click [Finish].

Data dari tabel [GpsLog] akan ditampilkan di [Microsoft Query]

image
1.7 Pada Microsoft Query, click tombol [SQL].
Ganti SQL statement menjadi:

SELECT G.*,T.ID 
FROM  ( 
SELECT min(GpsLog.Date_Time) as JAM,
FORMAT(GpsLog.Date_Time,’dd-mm-yy hh’)  AS ID
FROM GpsLog GpsLog 
GROUP BY FORMAT(GpsLog.Date_Time,’dd-mm-yy hh’)
) AS T  INNER JOIN GpsLog AS G  ON G.Date_Time=T.JAM 
ORDER BY G.Date_Time

keterangan dari SQL di atas:

(SELECT min(GpsLog.Date_Time) as JAM,
FORMAT(GpsLog.Date_Time,’dd-mm-yy hh’)  AS ID
FROM GpsLog GpsLog 
GROUP BY FORMAT(GpsLog.Date_Time,’dd-mm-yy hh’) ) AS T

membuat table ‘T’  yang mempunyai field [JAM] dan [ID]. Isi dari [JAM] =min(GpsLog.date_Time) adalah Jam Minimum dari field [Date_Time] yang dikelompokkan berdasarkan [ID}=FORMAT(GpsLog.Date_Time,’dd-mm-yy hh’).  

INNER JOIN GpsLog AS G  ON G.Date_Time=T.JAM 
ORDER BY G.Date_Time

Table ‘T’ digabung dengan table [GpsLog] alias ‘G’ yang mempunyai tanggal dan jam yang sama  G.Date_Time=T.JAM. Hasil Query diurutkan berdasarkan [Date_Time] ORDER BY G.Date_Time

SELECT G.*,T.ID : Semua field di Table ‘G’ dan filed [ID] dari table `T’ yang ditampilkan.

image

1.8 Click [OK], sampai muncul table baru hasil query.
Terlihat dari tabel disamping, kolom Date_Time, tidak lagi menampilkan record tiap 5 detik, tetapi tiap 1 (satu) jam.

Jumlah record semula 6483 dipilih menjadi hanya 681 record.

image
1.9 Masih di Microsoft Query, pada menu [File], pilih [Return Data to Microsoft Excel]

Pilih view in [Table], put in [Existing Worksheet], kemudian click [OK]

Table posisi mobil tiap jam sudah ditampilkan di worksheet

image

2. Menentukan hari kerja dan hari libur

2.1 Mendefinisikan hari libur dan Hari Kerja
Hari Libur adalah Hari Sabtu, Minggu dan Hari Libur Nasional.
 
2.2 Buat List Hari Libur Nasional di sheet tersendiri.
Contoh disamping adalah contoh list libur nasional.

Block Range [A1:A15], kemudian dari menu [Formula], pada group [Define Names], pilih [Create from Selection]

Pilih atau check, Create Names values from values in the : Top Row. un-checked pilihan yang lain.

Named Range baru bernama [LiburNasional] sudah ditambahkan di workbook

image
2.3 Kembali ke sheet hasil query [GpsLog].
masukkan field baru di sebelah kanan field [ID] atau di cell [M1] dengan nama [DayOff].

Masukkan rumus atau formula di [M2]
=(WEEKDAY(A2,2)>5)+COUNTIF(LiburNasional,DATEVALUE(TEXT(A2,"m/d/yy")))

image

Kolom [M] atau kolom [DayOff] akan bernilai 0, jika hari kerja (Workday) dan bernilai > 0 jika hari libur (DayOff)

3. Membuat Series Chart

3.1 Series Day Off akan dibuat berdasarkan named range [DayOffBujur],[DayOffLintang] dan untuk Series Work Day berdasarkan [WorkDayBujur],[WorkDayLintang]

Ketik DayOffBujur, DayOffLintang di kolom [N] dan [O]
Ketik WorkDayBujur, WorkDayLintang di kolom [P] dan [Q]

Masukkan formula di
[N2]=IF($M2>0,E2,NA())
[O2]=IF($M2>0,F2,NA())

[P2]=IF($M2>0,NA(),E2)
[Q2]=IF($M2>0,NA(),F2)

image 

Block Mulai [N1:Q682], kemudian dari menu [Formula], pada group [Define Names], pilih [Create from Selection]

Pilih atau check, Create Names values from values in the : Top Row. un-checked pilihan yang lain.

Block Juga [A1:A682], kemudian lakukan Create Name from selection seperti langkah di atas.

Pada menu [Formula], pilih [Name Manager] untuk menampilkan named range yang telah dibuat.
image

4. Membuat Chart

4.1 Pindah atau buat sheet Baru  
4.2 image Dari Menu [Insert], pada group [Charts], pilih [Scatter] kemudian pilih type Scatter with only Markers.

Dari Menu [Design], pilih [Select Data]

4.3 image Click [Add], pada Series Name, ketik Work Day.
Click icon panah di bawah Series X values, kemudian click worksheet yang berisi table, tekan F3.
Dari List Name pilih WorkDayBujur.

click icon panah di bawah Series Y values, kemudian click worksheet yang berisi table, tekan F3 pilih name WorkDayLintang

dengan cara yang sama buat series name untuk Day Off

4.4 Chart menjadi:
image
chart disamping, harus dilakukan setting lebih lanjut
yaitu menentukan batas minimum dan maximum untuk masing-masing bujur dan lintang.
4.5 Tabel minimum dan maksimum bujur dan lintang:
image

Kolom F dan G adalah hasil konversi bujur, dan lintang dari derajat desimal menjadi derajat-menit-detik

[F2]=ABS(D2)/24 : [G2]=ABS(E2)/24
[F3]=ABS(D3)/24 : [G3]=ABS(E3)/24

Format cell untuk [F2:G3]

image

Rumus untuk table disamping:
[B2]=MIN(OFFSET(Date_Time,0,4))
[C2]=MAX(OFFSET(Date_Time,0,4))

[B3]=MIN(OFFSET(Date_Time,0,5))
[C3]=MAX(OFFSET(Date_Time,0,5))

Harga Minimal dibulatkan ke bawah dan maximal dibulatkan ke atas ke ratusan terdekat:
[D2]=FLOOR(B2,0.01)
[E2]=CEILING(C2,0.01)

[D3]=FLOOR(B3,0.01)
[E3]=CEILING(C3,0.01)

4.6 Setting Batas Max dan Min Bujur:
image
Pilih X-Axis Chart (Bujur), click kanan kemudian pilih [Format Axis]

Sesuai hasil perhitungan di atas,
Set Axis Options: 
Minimum Fix = 100.61
Maximum Fix = 101.46

Pilih Y-Axis (Lintang)
Set Axis Obtions:
Minimum Fix = 0.48
Maximum Fix = 1.71

4.7 Hasil Chart setelah setting Axis:
image
 

5. Memasukkan Background Image Google Earth.

5.1. Jalankan google earth  
5.2. Menambah place mark Minimum (Bujur, Lintang) dan Maximum (Bujur, Lintang) di google earth.

Dari Menu [Add], pilih [Placemark]

image
5.3 image Pada kolom Name , ketik Min.
Masukkan Nilai Latitute (Lintang) minimal dan Longitude (Bujur) Minimal.
Note:
Karena Hasil Tracking untuk nilai lintang adalah positif, maka lokasinya ada di lintang Utara (N) sedangkan untuk bujur selalu East €.

Place mark untuk minimum adalah:
image
Lakukan langkah yang sama untuk Lintang dan bujur maksimal.

5.4 Capture image (Print Screen) google earth yang menampilkan kedua placemark, kemudian crop image tepat melalui kedua place mark.
Simpan file hasil cropping tersebut
image
5.5 Pada program excel, pilih chart yang akan diberi image google earth.

Dari menu [Lay Out], pada group [Current Selection], pilih [Chart Area]

Kemudian Click [Format Selection]

image
5.6 image Pada option Fill, pilih Picture or Texture fill.
Insert from File.

Pilih Pile hasil cropping google earth. kemudian close Format Area.

Chart menjadi:
image

5.7 Setelah label axis dan grid dihapus dan setting marker style chart menjadi:  

image

 

==bersambung====

[XLS-MAP-04]:Proyeksi Traverse Mercator di Excel

Referensi : Traverse Mercator dengan VBA
Platform : Excel
Lokasi File : download

Pada posting terdahulu, telah diuraikan tentang perhitungan proyeksi traverse mercator dengan menggunakan visual basic application for excel (macro). Dengan bantuan macro tersebut dapat dilakukan konversi koordinat lintang, bujur ke koordinat East (X) , North (Y) sesuai dengan datum dan yang dipilih.

Kali ini dicoba untuk mengkonversi kode visual basic yang ada ada di posting sebelumnya menjadi rumus atau formula di ‘named range’, sehingga akan dihasilkan hitungan sistem proyeksi traverse mercator tanpa menggunakan macro (visual basic application).

Yang juga membedakan dari posting sebelumnya adalah pada spreadsheet excel ditambahkan sheet baru yang berisi pilihan datum dan pilihan parameter proyeksi.

image

Dengan merubah pilihan di [C2], [C6], [C14] dan [C15], maka parameter yang lain akan otomatis terisi sesuai dengan tabel yang ada di sebelah kanan.

“Named Range” yang ada di sheet setting paramater adalah

No NamedRange Formula
1 a_ellips =$C3$
2 inv_f =$C$4
3 ScaleFactor =$C$9
4 FalseEast =$C$10
5 CentralMeridian =$C$16
6 FalseNorth =$C$17

Hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi kode visual basic ke named macro adalah “jangan memberi nama range (named range) dengan nama yang sama dengan nama cell”. Contoh ‘named range’ yang tidak diperbolehkan karena sama dengan nama cell adalah AB1, A1, C1, V12.

Berikut adalah hasil konversi visual basic ke named range:

No NamedRange Formula
1 Lr Lr=RADIANS(LATITUTE)
2 Lg Lg=RADIANS(LONGITUDE)
3 dB dB=RADIANS(CentralMeridian)
4 EF ef=1/inv_f
5 ep_2 ep_2 = 2 *e f -e f ^ 2
6 ep_4 ep_4 = power(ep_2,2)
7 ep_6 ep_6 = ep_4 * ep_2 atau ep_6=power(ep_2,3)
8 e_2 e_2 = ep_2 / (1 – ep_2)
9 TE TE = Tan(Lr) * Tan(Lr)
10 T_2 T_2 = TE* TE
11 CE CE = e_2 * Cos(Lr) * Cos(Lr)
12 CP_2 CP_2 = CE * CE
13 A_ A_ = (Lg – dB) * Cos(Lr)
14 MA MA = (1 – (ep_2 / 4) – (3 * ep_4 / 64) – (5 * ep_6 / 256)) * Lr
15 MB MB = ((3 * ep_2 / 8) + (3 * ep_4 / 32) + (45 * ep_6 / 1024)) * Sin(2 * Lr)
16 MC MC = ((15 * ep_4 / 256) + (45 * ep_6 / 1024)) * Sin(4 * Lr)
17 MD MD = (35 * ep_6 / 3072) * Sin(6 * Lr)
18 M_ M_ = a_ellips * (MA – MB + MC – MD)
19 v_ v_ = a_ellips / Sqrt(1 – e2 * Sin(Lr) * Sin(Lr))
20 AP_2 AP_2 = A_ * A_
21 AP_3 AP_3=power(A_,3)
22 AP_4 A4 = A3 * A atau Power(A_,4)
23 AP_5 A5 = A4 * A
24 AP_6 A6 = A5 * A
25 X_1 X_1 = (1 – TE + CE) * AP_3 / 6
26 X_2 X_2 = (5 – 18 * TE + T_2 + 72 * CE – 58 * e_2) * AP_5 / 120
27 X_ X_ = ScaleFactor * v_ * (A_ + X_1 + X_2)
28 Y_1 Y_1 = (5 – TE + 9 * CE + 4 * CP_2) * AP_4 / 24
29 Y_2 Y_2 = (61 – 58 * TE + T_2 + 600 * CE – 330 * e_2) * AP_6 / 720
30 Y_ Y_= ScaleFactor * (M_ + v_ * Tan(Lr) * (AP_2 / 2 + Y_1 + Y_2))
31 North North = FalseNorth + Y_
32 East East = FalseEast + X_

 Setelah semua ‘named range’ didefinisikan, contoh aplikasi diperhitungannya adalah sebagai berikut:

image

download spreadsheet click di sini

Selamat Mencoba…