Tag: Pemetaan Situasi

[CAD-CIV-14]: Menggunakan Linework untuk Pemetaan Situasi di Civil 3D

Reference : AutoCAD Civil 3D 2011 User Documentation
Platform : Civil 3D 2010 (minimal)
Lokasi File :

Posting sebelumnya [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) kerangka untuk pemetaan sudah dihitung, tahapan selanjutnya adalah mulai memetakan situasi.

Pemetaan situasi dengan civil 3D tidak bisa dilepaskan dengan metode pengukuran saat dilapangan. Metode yang dimaksud adalah cara penamaan detail (field code) dan pengkodean linework. Keterangan detail tentang linework silahkan dibaca di:

image

Tahapan pemetaan situasi agar bisa diolah di civil 3D adalah:

  • Observasi lapangan untuk menentukan nama detail (field code). Lakukan pengambilan detail sebisa mungkin mengikuti field code untuk mengurangi salah input saat memasukkan field code. Contoh hasil skets observasi lapangan:
skets Keterangan:
— Titik 1 dan 2 adalah titik kontrol atau benchmark.
— nomer titik detail dimulai dari angka 1001
— Ada tiga detail jalan masing-masing diberi nama field code JL1, JL2 dan JL3
— Ada dua detail bidang tanah masing-masing diberi nama field code BD1 dan BD2
  •  Pengukuran detail bisa dilakukan dengan alat total station, digital theodolit, theodolit ataupun GPS RTK. Contoh kali ini diasumsikan pengukuran dilakukan dengan total station atau digital theodolit. Data yang direcord adalah ID titik (harus numeric), Sudut Horisontal, Jarak Miring, Sudut Vertical dan field code atau biasa PointCode atau PCODE.
  • Konversi data lapangan ke FBK dilakukan setelah proses download dari TS ke komputer atau setelah dilakukan input data ukuran ke spread sheet untuk theodolit digital. Contoh file FBK dari skets di atas:

Note: Kolom kedua adalah keterangan dari FBK tidak merupakan bagian dari FBK. FBK yang diproses hanya di kolom pertama saja

Format FBK yang dipakai adalah Creates a point using a FACE 1 angle and a vertical angle

F1 VA (point) [angle] [distance] [vertical angle] (description)

STN 2 1.513
BS 1
PRISM 1.4
F1 VA 1001 294.5912 35.829 90.0231 “JL3 B”
F1 VA 1002 279.1312 41.497 89.5053 “JL2 B”
F1 VA 1003 257.3711 28.806 90.0936 “JL2 BD1 B”
F1 VA 1004 237.4339 70.482 89.5650 “BD1”
F1 VA 1005 218.3453 69.184 90.0331 “BD1”
F1 VA 1006 207.1909 25.465 89.5906 “BD1 JL2 C”
F1 VA 1007 191.2055 29.146 90.0130 “JL2 BC”
F1 VA 1008 182.4652 40.470 89.5219 “JL2 OC”
F1 VA 1009 188.1611 52.096 90.0813 “JL2 EC”
F1 VA 1010 200.3716 75.480 90.0023 “JL2 BD2 B CPN1005”
F1 VA 1011 206.1716 97.115 90.0013 “JL2 E”
F1 VA 1012 198.2110 102.913 89.5720 “JL1 B”
F1 VA 1013 172.1222 20.278 90.0312 “JL3 C BC”
F1 VA 1014 148.3254 27.972 89.5938 “JL3 OC”
F1 VA 1015 125.2822 31.592 90.0331 “JL3 EC”
F1 VA 1016 74.1939 63.610 89.5906 “JL3 E”
F1 VA 1017 84.4612 72.152 90.0130 “C JL1 CPN1012”
Alat berdiri di STN 2, Tinggi alat 1.513
BachSight ke titik 1, sudut backsight 0.0000 (format d.mmss)
Tinggi prisma atau target 1.4
Target 1001, memulai PCODE JL3 (“JL3 B“)
Target 1002, memulai PCODE JL2 ( “JL2 B” )
Target 1003, lanjut PCODE JL2 & memulai PCODE BD1 (“JL2 BD1 B“)
Target 1004 lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1005, lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1006, lanjut PCODE BD1 & melanjutkan lagi PCODE JL2 (“BD1 JL2 C“)
Target 1007 lanjut PCODE JL2, posisi titik ada di awal curve (“JL2 BC“)
Target 1008 lanjut PCODE JL2, posisi titik di curve  (“JL2 OC“)
Target 1009 lanjut PCODE JL2, posisi titik di akhir curve  (“JL2 EC“)
Target 1010 PCODE JL2, memulai PCODE BD2 yg dihubungkan ke titik 1005 (“JL2 BD2 B CPN1005“)
Target 1011 akhir PCODE JL2 (“JL2 E“)
Target 1012 memulai PCODE JL1 (“JL1 B“)
Target 1013 melanjutkan PCODE JL3, posisi titik ada di awal curve (“JL3 C BC“)
Target 1014 melanjutkan PCODE JL3, posisi di curve (“JL3 OC“)
Target 1015 melanjutkan PCODE JL3 posisi titik di akhir curve (“JL3 EC“)
Target 1016 akhir PCODE JL3 “JL3 E
Target 1017 melanjutkan PCODE JL1 kemudian dihubungkan ke titik 1012 (“C JL1 CPN1012“)

Dari FBK di atas, Kode linework yang dipakai untuk menghubungkan PCODE adalah :

B Begin: memulai linework atau figure
C Continue: melanjutkan linework, jika sebelumnya berisi code PCODE yang tidak sama
E End: akhir dri linework atau figure
BC Begin Curve: titik di awal curve
OC On Curve: titik di curve
EC End Curve: titik di akhir curve
CPN Connect Point: Menghubungkan ke titik yang sudah ada

Anda bisa mendefiniskan sendiri kode tersebut atau melihat code yang lain melalui fasilitas ‘Linework Code Set’

image

  • Import FBK ke Civil 3D, agar filed book di atas bisa dijalankan Anda harus mempunyai koordinat Control Point titik 1 dan titik 2. Apabila Anda sudah menyelesaikan tutuorial [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) maka proses import field book adala sebagai berikut:
image — Click kanan [Networks], [KerangkaKontrol]
— Pilih Import>>Import field book
— Misal field book di atas disimpan dengan nama field detail.fbk
image
  • Jika dikehendaki figure disimpan dalam layer yang berbeda dapat dilakukan setting die ‘Figure Prefix Database Manager’ sebelum dilakukan import ke Civil 3D.

image

  • Tampilan setelah proses import

image

  • Click kanan [KerangkaKontrol], kemudian pilih [Insert into drawing]

image

==selamat mencoba==