Tag: fbk

[XLS-SVY-16]: Add-Ins Excel untuk Konversi Data Ukur Lapangan ke Fieldbook (FBK)

Referensi : [XLS-SVY-15]: Form Hitungan Koordinat Hasil Pengukuran Theodolit Digital
[CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan)
Platform : Excel 2003/2007, Civil3D, Land Development+Civil Design
Lokasi File :

Add-ins ini dimaksudkan untuk merubah form input data hasil pengukuran poligon, pengukuran theodolit digital atau pengukuran theodolit manual (stadia system) menjadi Autodesk Field Book (*.fbk) . Setelah data dirubah menjadi fbk, maka data tersebut dapat diimport ke database survey di civil 3D ataupun land development desktop yang telah terinstall autodesk survey. Beberapa keuntungan jika data disimpan dalam databse survey adalah:

  1. Bisa melakukan proses pemetaan situasi secara otomatis ([CAD-CIV-14]: Menggunakan Linework untuk Pemetaan Situasi di Civil 3D)
  2. Dapat melakukan analisa perhitungan kerangka kontrol horisontal atau vertikal seperti ([CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan))
  3. Data tersimpan secara terstrukturberbentuk tabel maupun grafis (kaidah GIS) sehingga sangat mudah untuk melakukan editing dan pencarian data

Sebelum menjalankan program atau membuka file add-ins, program excel harus diset untuk bisa menjalankan macro. Cara setting untuk excel 2003 bisa dibaca di [XLS-SVY-05]: Form Excel untuk Perhitungan Pasut dengan Hitung Kwadrat Terkecil, sedangkan untuk excel 2007 ikuti langkah berikut:

  1. Pada tab [Developer] dalam grup [Code], pilih [Macro Security]. Jika tab [Developer] belum ada, click Microsoft Office Button image kemudian pilih [Excel Options], and dalam [Popular category],  click [Show Developer tab in the Ribbon]
  2. Dalam [Macro Settings] category, di grup [Macro Settings], click [disable all macros with notification]

Selanjutnya untuk langkah di bawah akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan add-ins dengan excel 2007.Langkah-langkah untuk excel 2003 silahkan disesuikan saja.

  1. Download file, kemudian extract file hasil dowloand. File hasi extract adalah Xls2Fbk.xla
  2. Jalankan excel, kemudian buka file xls2fbk.xla
  3. Click [Enable Macros], saat muncuk peringatan Microsoft Office Excel Security Notice
  4. Click menu [Add-Ins], kemudian click [XLS FBK] untuk melihat pilihan menunya.
  5. image
  6. Misalkan kita akan mencoba merubah data ukuran hasil theodolit digital ke FBK dengan contoh data yang sudah ada. Pilih atau click [Contoh Form Theodolit Digital/TS]. Catatan: Anda bisa mencoba data yang lain asalkan form harus sama dengan yang ada di contoh. Apabila form berbeda atau ada perubahan, program tidak bisa mengkonversi data ukuran dengan sempurna.
  7. Untuk merubah data ukuran ke fbk, click [Data Theodolit Digital/TS>>FBK]
  8. Hasil list FBK ditampilkan di kolom [AO]
  9. Copy list FBK di kolom [AO] ke notepad, kemudian simpan filenya dengan ekstensi *.fbk. Misal disimpan dengan nama xls2fbk.fbk
  10. Apabila titik kontrol belum ada di database survey civil 3D, buat juga fbk dengan note dari list titik kontrol yang ada di sheet [ListBM]. Format fbk untuk titik kontrol adalah :
  11.  imageMisal file fbk untuk titik kontrol disimpan dengan nama TitikKontrol.fbk
  12. Jalankan Civil 3D, kemudain pilih template metric.
  13. Buat database dan lakukan setting seperti yang telah di jelaskan di [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan). Misal survey databasenya diberi nama LandSurvey.
  14. Di Civil3D pada menu [Home], pilih [Import Survey Data] di grup [Create Ground Data]
  15. Pilih survey database [LandSurvey], kemudian click [Next]
  16. Pilih data source type [Field Book File], kemudian click image
  17. Karena database survey baru, maka perlu dimasukkan titik kontrol baru. Pillih File TitikKontrol.fbk, kemudian click [Next]
  18. Click tombol [Create New Network], masukkan nama Network misalnya Blok01, isikan deskripsi jika diperlukan, kemudian click [OK] disusul click [Next].
  19. Pada pilihan [Import Options], biarkan sesuai default
  20. click tombol [Finish]. Civil 3D akan mengupdate database baru
  21. Ulangi langkah 14 sampai 16.
  22. Pilih file field book xls2fbk.fbk kemudian click [Next]
  23. Pilih network [Blok01] kemudian click [Next], kemudian click [Finish]. civil 3D akan mengupdate gambar dan titik hasil survey.
  24. image

Jika ingin melihat data ukuran yang tersimpan di database survey:

  1. Click [Survey Points] di tool space civil 3D pada tab [Survey]. List titik detail, akan ditampilkan di bawah
  2. Click kanan salah satu titik tersebut, kemudian pilih [Edit Setup that observe…]
  3. image

==selamat mencoba==

[CAD-CIV-14]: Menggunakan Linework untuk Pemetaan Situasi di Civil 3D

Reference : AutoCAD Civil 3D 2011 User Documentation
Platform : Civil 3D 2010 (minimal)
Lokasi File :

Posting sebelumnya [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) kerangka untuk pemetaan sudah dihitung, tahapan selanjutnya adalah mulai memetakan situasi.

Pemetaan situasi dengan civil 3D tidak bisa dilepaskan dengan metode pengukuran saat dilapangan. Metode yang dimaksud adalah cara penamaan detail (field code) dan pengkodean linework. Keterangan detail tentang linework silahkan dibaca di:

image

Tahapan pemetaan situasi agar bisa diolah di civil 3D adalah:

  • Observasi lapangan untuk menentukan nama detail (field code). Lakukan pengambilan detail sebisa mungkin mengikuti field code untuk mengurangi salah input saat memasukkan field code. Contoh hasil skets observasi lapangan:
skets Keterangan:
— Titik 1 dan 2 adalah titik kontrol atau benchmark.
— nomer titik detail dimulai dari angka 1001
— Ada tiga detail jalan masing-masing diberi nama field code JL1, JL2 dan JL3
— Ada dua detail bidang tanah masing-masing diberi nama field code BD1 dan BD2
  •  Pengukuran detail bisa dilakukan dengan alat total station, digital theodolit, theodolit ataupun GPS RTK. Contoh kali ini diasumsikan pengukuran dilakukan dengan total station atau digital theodolit. Data yang direcord adalah ID titik (harus numeric), Sudut Horisontal, Jarak Miring, Sudut Vertical dan field code atau biasa PointCode atau PCODE.
  • Konversi data lapangan ke FBK dilakukan setelah proses download dari TS ke komputer atau setelah dilakukan input data ukuran ke spread sheet untuk theodolit digital. Contoh file FBK dari skets di atas:

Note: Kolom kedua adalah keterangan dari FBK tidak merupakan bagian dari FBK. FBK yang diproses hanya di kolom pertama saja

Format FBK yang dipakai adalah Creates a point using a FACE 1 angle and a vertical angle

F1 VA (point) [angle] [distance] [vertical angle] (description)

STN 2 1.513
BS 1
PRISM 1.4
F1 VA 1001 294.5912 35.829 90.0231 “JL3 B”
F1 VA 1002 279.1312 41.497 89.5053 “JL2 B”
F1 VA 1003 257.3711 28.806 90.0936 “JL2 BD1 B”
F1 VA 1004 237.4339 70.482 89.5650 “BD1”
F1 VA 1005 218.3453 69.184 90.0331 “BD1”
F1 VA 1006 207.1909 25.465 89.5906 “BD1 JL2 C”
F1 VA 1007 191.2055 29.146 90.0130 “JL2 BC”
F1 VA 1008 182.4652 40.470 89.5219 “JL2 OC”
F1 VA 1009 188.1611 52.096 90.0813 “JL2 EC”
F1 VA 1010 200.3716 75.480 90.0023 “JL2 BD2 B CPN1005”
F1 VA 1011 206.1716 97.115 90.0013 “JL2 E”
F1 VA 1012 198.2110 102.913 89.5720 “JL1 B”
F1 VA 1013 172.1222 20.278 90.0312 “JL3 C BC”
F1 VA 1014 148.3254 27.972 89.5938 “JL3 OC”
F1 VA 1015 125.2822 31.592 90.0331 “JL3 EC”
F1 VA 1016 74.1939 63.610 89.5906 “JL3 E”
F1 VA 1017 84.4612 72.152 90.0130 “C JL1 CPN1012”
Alat berdiri di STN 2, Tinggi alat 1.513
BachSight ke titik 1, sudut backsight 0.0000 (format d.mmss)
Tinggi prisma atau target 1.4
Target 1001, memulai PCODE JL3 (“JL3 B“)
Target 1002, memulai PCODE JL2 ( “JL2 B” )
Target 1003, lanjut PCODE JL2 & memulai PCODE BD1 (“JL2 BD1 B“)
Target 1004 lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1005, lanjut PCODE BD1 (“BD1”)
Target 1006, lanjut PCODE BD1 & melanjutkan lagi PCODE JL2 (“BD1 JL2 C“)
Target 1007 lanjut PCODE JL2, posisi titik ada di awal curve (“JL2 BC“)
Target 1008 lanjut PCODE JL2, posisi titik di curve  (“JL2 OC“)
Target 1009 lanjut PCODE JL2, posisi titik di akhir curve  (“JL2 EC“)
Target 1010 PCODE JL2, memulai PCODE BD2 yg dihubungkan ke titik 1005 (“JL2 BD2 B CPN1005“)
Target 1011 akhir PCODE JL2 (“JL2 E“)
Target 1012 memulai PCODE JL1 (“JL1 B“)
Target 1013 melanjutkan PCODE JL3, posisi titik ada di awal curve (“JL3 C BC“)
Target 1014 melanjutkan PCODE JL3, posisi di curve (“JL3 OC“)
Target 1015 melanjutkan PCODE JL3 posisi titik di akhir curve (“JL3 EC“)
Target 1016 akhir PCODE JL3 “JL3 E
Target 1017 melanjutkan PCODE JL1 kemudian dihubungkan ke titik 1012 (“C JL1 CPN1012“)

Dari FBK di atas, Kode linework yang dipakai untuk menghubungkan PCODE adalah :

B Begin: memulai linework atau figure
C Continue: melanjutkan linework, jika sebelumnya berisi code PCODE yang tidak sama
E End: akhir dri linework atau figure
BC Begin Curve: titik di awal curve
OC On Curve: titik di curve
EC End Curve: titik di akhir curve
CPN Connect Point: Menghubungkan ke titik yang sudah ada

Anda bisa mendefiniskan sendiri kode tersebut atau melihat code yang lain melalui fasilitas ‘Linework Code Set’

image

  • Import FBK ke Civil 3D, agar filed book di atas bisa dijalankan Anda harus mempunyai koordinat Control Point titik 1 dan titik 2. Apabila Anda sudah menyelesaikan tutuorial [CAD-CIV-13]: Perhitungan Poligon di Civil 3D (Lanjutan) maka proses import field book adala sebagai berikut:
image — Click kanan [Networks], [KerangkaKontrol]
— Pilih Import>>Import field book
— Misal field book di atas disimpan dengan nama field detail.fbk
image
  • Jika dikehendaki figure disimpan dalam layer yang berbeda dapat dilakukan setting die ‘Figure Prefix Database Manager’ sebelum dilakukan import ke Civil 3D.

image

  • Tampilan setelah proses import

image

  • Click kanan [KerangkaKontrol], kemudian pilih [Insert into drawing]

image

==selamat mencoba==

[CAD-CIV-10]: Perhitungan Sudut Rata-Rata dari Set Pengukuran Sudut di Civil3D (….salah hitung????)

Reference : Creating an Observation Using a Face1 or Face2 Angle
Platform : Civil 3D 2011
File :

Pada posting sebelumnya telah diuraikan cara menghitung sudut dan jarak rata-rata dari beberapa set (seri) pengukuran sudut dan jarak menggunakan spreadsheet excel. Kali ini akan dicoba perhitungan rata-rata sudut dan jarak dengan civil 3d dan dicoba dibandingkan hasilnya.

Sesuai dengan referensi di atas:

“You can then input the measurements, using the Face1 (direct) and Face2 commands. These commands apply collimation (if set), and automatically average the sightings after you input observations”

Face1 (direct) atau kode F1 bisa kita definisikan sebagai pengukuran dengan kedudukan alat dalam posisi ‘Biasa’, sedangkan Face2 atau F2 adalah posisi kedudukan alat ‘Luar Biasa’. Beda sudut antara F1 dan F2 biasanya mendekati 180 derajat.

Data survey (observation) diinput ke civil 3d menggunakan fasilitas ‘survey command language’. Kumpulan dari Survey command language biasa disebut dengan istilah file fbk di civil 3D. Aplikasi atau cara setting bisa dilihat pada posting mengolah gambar cross section di civil 3d. Proses konversi dari data yang telah ditulis di spreadsheet excel ke civil 3d akan menggunakan fasilitas fbk ini.

Data di spreadsheet excel:

image

Catatan:

** Karena dalam civil 3d survey, kode point (titik) harus berupa angka bulat, maka untuk titik BMS1, BMS2 dan BMS3 dirubah menjadi angka bulat menjadi 1, 2 dan 3.

** Data ukuran yang akan dimasukkan adalah: kedudukan instrumen, target, bacaan sudut horisontal dan jarak horisontal (HD).

** unit jarak dinyatakan dalam METER dan sudut dalam format DMS.

** diasumsikan koordinat di titik 1 (BMS1) adalah (North,East) = (6000,5000), azimuth dari titik 1 ke 2 adalah 45° 30’ 15” dalam format DMS ditulis 45.3015

Urutan survey command languange:

No Survey Command Language Keterangan
1 UNITS METER DMS setting unit dalam meter dan sudut format DMS
2 NE 1 6000 5000 set koordinat di titik 1 adalah 6000N, 5000E
3 AZ 1 2 45.3015 azimuth dari titik 1 ke 2 45° 30’ 15”
4 STN 1 “BMS1” posisi alat (kedudukan instrument) di titik 1
5 BS 2 50.1128 Back sight ke titik 2
6 F1 2 50.1128 266.411 “BMS2” Bacaan kedudukan alat “Biasa” ke titik 2 (BMS2)-Seri#1
7 F1 3 65.1505 514.197 “BMS3” Bacaan kedudukan alat “Biasa” ke titik 3 (BMS3)-Seri#1
8 F2 3 245.1458 514.189 Bacaan kedudukan alat “Luar Biasa” ke titik 3 – Seri#2
9 F2 2 230.1121 266.408 Bacaan kedudukan alat “Luar Biasa” ke titik 2 – Seri#2
10 F1 2 50.1132 266.41 Seri#3
11 F1 3 65.1509 514.197 Seri#3
12 F2 3 245.1450 514.192 Seri#4
13 F2 2 230.1125 266.409 Seri#4

Tulis atau copy simpan kumpulan survey command language dalam notepad (atau file ascii) dengan ekstensi fbk. Misal filenya dinamai “poligon.fbk”.

14. Jalankan program civil 3D, kemudia click/pilih toolspace survey

image

Buat survey database baru, jika survey databases belum ada.

14.1. Click kanan [Survey Databases], kemudian pilih [New local survey database..]

14.2. Masukkan nama database, misal “terestris01”, kemudian click tombol [OK].

 

 

 

 

 

 

 

15. Edit survey database setting

image

15.1. Click kanan survey database [terestris01], kemudian piih [Edit survey database settings..]

15.2. Pada pilihan [Survey database setting], set pilihan sbb:

Coordinate Zone: jangan dirubah, krn koordinat masih lokal

Distance: Meter

Angle: Degress DMS

Direction: North Azimuth

Saat ini cukup setting di atas, untuk setting yang lain akan dibahas di posting berikutnya. atau bisa juga dibaca di posting terdahulu…

 

16. Buat Network baru.

image

16.1. Click icon [Networks] pada toolspace [survey], kemudian click [New]

16.2. Masukkan nama network, misal “KKH”

16.3. Jika diperlukan, masukkan juga keterangan deskripsinya.

16.4. Click OK

Network baru bernama [KKH] seharunya sudah ada di group [Networks]

 

 

 

17. Import FBK (observation) ke network

image

17.1. Click kanan network [KKH], kemudian pilih [Import]

17.2. Pilih [Import field book], kemudian pilih file fbk yang telah disimpan hasil dari konversi spreadsheet. Hasil dari tahapan nomer 1 sampai 13.

17.3. Kemudian click OK

 

 

 

 

18. Check hasil import FBK

image

18.1. Click icon [Setups] di group network KKH

18.2. Click kanan baris di bawah [Station Point]

18.3 Pilih [Edit observations]

18.4. Akan ditampilkan data set pengukuran sudut dan jarak.

 

 

 

 

 

 

19. Check hasil hitungan rata-rata sudut dan jarak

19.1. Click kanan network [KKH], kemudian pilih [Survey Command Window..]

image

19.2. Pada kotak command: masukkan

A 2 1 3

perintah di atas adalah untuk melihat atau menampilkan sudut dari titik 2 ke titik 3 dengan station di titik 1. hasilnya adalah

Angle: 15-03-31

19.3. Masukkan juga di kotak command:

D 1 2

perintah di atas adalah untuk menampilkan jarak dari titik 1 ke titik 2, hasilnya adalah

Distance: 266.409

 

 

20. Membandingkan dengan hasil hitungan excel

Civil 3D Excel
Sudut 15-03-31 15-03-34
Jarak 266.409 266.409

Review:

Terlihat bahwa hasil hitungan sudut di civil 3D, berbeda dengan hasil hitungan di excel. Karena dalam online help civil 3D menyatakan bahwa:

Face1/Face2 angles can be collected in any order. The only requirement is that the Face1 backsight be recorded first. If Face2 observations are recorded, then a corresponding Face2 backsight should also be recorded. In the case where Face2 foresight observations are recorded previous to the Face2 backsight, the Face2 backsight is assumed to be the Face1 backsight plus 180°.

Saya coba rubah urutan pengukuran di file FBK sehingga face2 foresight selalu tercatat sesudah backsight face2, ternyata hasil hitungannya tetep 15-03-31 bukan 15-03-34.

Sepertinya civil 3D selalu memperlakukan Face2 backsight is assumed to be the Face1 backsight plus 180°.

Berikut hitungannya dengan menggunakan excel untuk membuktikan pernyataan di atas:

image

Kesimpulan:

*** Untuk perhitungan sudut rata-rata (angle reduction), lebih baik menggunakan spreadsheet atau calculator.

*** Jika ingin memasukkan data ukuran ke civil 3d khusus untuk sudut, sebaiknya masukkan nilai rata2 yang telah dihitung terlebih dahulu.

===saya sudah submit masalah ini ke autodesk,  semoga segera mereka punya solusi tentang masalah ini====