Tag: Surveying

[CAD-CIV-10]: Perhitungan Sudut Rata-Rata dari Set Pengukuran Sudut di Civil3D (….salah hitung????)

Reference : Creating an Observation Using a Face1 or Face2 Angle
Platform : Civil 3D 2011
File :

Pada posting sebelumnya telah diuraikan cara menghitung sudut dan jarak rata-rata dari beberapa set (seri) pengukuran sudut dan jarak menggunakan spreadsheet excel. Kali ini akan dicoba perhitungan rata-rata sudut dan jarak dengan civil 3d dan dicoba dibandingkan hasilnya.

Sesuai dengan referensi di atas:

“You can then input the measurements, using the Face1 (direct) and Face2 commands. These commands apply collimation (if set), and automatically average the sightings after you input observations”

Face1 (direct) atau kode F1 bisa kita definisikan sebagai pengukuran dengan kedudukan alat dalam posisi ‘Biasa’, sedangkan Face2 atau F2 adalah posisi kedudukan alat ‘Luar Biasa’. Beda sudut antara F1 dan F2 biasanya mendekati 180 derajat.

Data survey (observation) diinput ke civil 3d menggunakan fasilitas ‘survey command language’. Kumpulan dari Survey command language biasa disebut dengan istilah file fbk di civil 3D. Aplikasi atau cara setting bisa dilihat pada posting mengolah gambar cross section di civil 3d. Proses konversi dari data yang telah ditulis di spreadsheet excel ke civil 3d akan menggunakan fasilitas fbk ini.

Data di spreadsheet excel:

image

Catatan:

** Karena dalam civil 3d survey, kode point (titik) harus berupa angka bulat, maka untuk titik BMS1, BMS2 dan BMS3 dirubah menjadi angka bulat menjadi 1, 2 dan 3.

** Data ukuran yang akan dimasukkan adalah: kedudukan instrumen, target, bacaan sudut horisontal dan jarak horisontal (HD).

** unit jarak dinyatakan dalam METER dan sudut dalam format DMS.

** diasumsikan koordinat di titik 1 (BMS1) adalah (North,East) = (6000,5000), azimuth dari titik 1 ke 2 adalah 45° 30’ 15” dalam format DMS ditulis 45.3015

Urutan survey command languange:

No Survey Command Language Keterangan
1 UNITS METER DMS setting unit dalam meter dan sudut format DMS
2 NE 1 6000 5000 set koordinat di titik 1 adalah 6000N, 5000E
3 AZ 1 2 45.3015 azimuth dari titik 1 ke 2 45° 30’ 15”
4 STN 1 “BMS1” posisi alat (kedudukan instrument) di titik 1
5 BS 2 50.1128 Back sight ke titik 2
6 F1 2 50.1128 266.411 “BMS2” Bacaan kedudukan alat “Biasa” ke titik 2 (BMS2)-Seri#1
7 F1 3 65.1505 514.197 “BMS3” Bacaan kedudukan alat “Biasa” ke titik 3 (BMS3)-Seri#1
8 F2 3 245.1458 514.189 Bacaan kedudukan alat “Luar Biasa” ke titik 3 – Seri#2
9 F2 2 230.1121 266.408 Bacaan kedudukan alat “Luar Biasa” ke titik 2 – Seri#2
10 F1 2 50.1132 266.41 Seri#3
11 F1 3 65.1509 514.197 Seri#3
12 F2 3 245.1450 514.192 Seri#4
13 F2 2 230.1125 266.409 Seri#4

Tulis atau copy simpan kumpulan survey command language dalam notepad (atau file ascii) dengan ekstensi fbk. Misal filenya dinamai “poligon.fbk”.

14. Jalankan program civil 3D, kemudia click/pilih toolspace survey

image

Buat survey database baru, jika survey databases belum ada.

14.1. Click kanan [Survey Databases], kemudian pilih [New local survey database..]

14.2. Masukkan nama database, misal “terestris01”, kemudian click tombol [OK].

 

 

 

 

 

 

 

15. Edit survey database setting

image

15.1. Click kanan survey database [terestris01], kemudian piih [Edit survey database settings..]

15.2. Pada pilihan [Survey database setting], set pilihan sbb:

Coordinate Zone: jangan dirubah, krn koordinat masih lokal

Distance: Meter

Angle: Degress DMS

Direction: North Azimuth

Saat ini cukup setting di atas, untuk setting yang lain akan dibahas di posting berikutnya. atau bisa juga dibaca di posting terdahulu…

 

16. Buat Network baru.

image

16.1. Click icon [Networks] pada toolspace [survey], kemudian click [New]

16.2. Masukkan nama network, misal “KKH”

16.3. Jika diperlukan, masukkan juga keterangan deskripsinya.

16.4. Click OK

Network baru bernama [KKH] seharunya sudah ada di group [Networks]

 

 

 

17. Import FBK (observation) ke network

image

17.1. Click kanan network [KKH], kemudian pilih [Import]

17.2. Pilih [Import field book], kemudian pilih file fbk yang telah disimpan hasil dari konversi spreadsheet. Hasil dari tahapan nomer 1 sampai 13.

17.3. Kemudian click OK

 

 

 

 

18. Check hasil import FBK

image

18.1. Click icon [Setups] di group network KKH

18.2. Click kanan baris di bawah [Station Point]

18.3 Pilih [Edit observations]

18.4. Akan ditampilkan data set pengukuran sudut dan jarak.

 

 

 

 

 

 

19. Check hasil hitungan rata-rata sudut dan jarak

19.1. Click kanan network [KKH], kemudian pilih [Survey Command Window..]

image

19.2. Pada kotak command: masukkan

A 2 1 3

perintah di atas adalah untuk melihat atau menampilkan sudut dari titik 2 ke titik 3 dengan station di titik 1. hasilnya adalah

Angle: 15-03-31

19.3. Masukkan juga di kotak command:

D 1 2

perintah di atas adalah untuk menampilkan jarak dari titik 1 ke titik 2, hasilnya adalah

Distance: 266.409

 

 

20. Membandingkan dengan hasil hitungan excel

Civil 3D Excel
Sudut 15-03-31 15-03-34
Jarak 266.409 266.409

Review:

Terlihat bahwa hasil hitungan sudut di civil 3D, berbeda dengan hasil hitungan di excel. Karena dalam online help civil 3D menyatakan bahwa:

Face1/Face2 angles can be collected in any order. The only requirement is that the Face1 backsight be recorded first. If Face2 observations are recorded, then a corresponding Face2 backsight should also be recorded. In the case where Face2 foresight observations are recorded previous to the Face2 backsight, the Face2 backsight is assumed to be the Face1 backsight plus 180°.

Saya coba rubah urutan pengukuran di file FBK sehingga face2 foresight selalu tercatat sesudah backsight face2, ternyata hasil hitungannya tetep 15-03-31 bukan 15-03-34.

Sepertinya civil 3D selalu memperlakukan Face2 backsight is assumed to be the Face1 backsight plus 180°.

Berikut hitungannya dengan menggunakan excel untuk membuktikan pernyataan di atas:

image

Kesimpulan:

*** Untuk perhitungan sudut rata-rata (angle reduction), lebih baik menggunakan spreadsheet atau calculator.

*** Jika ingin memasukkan data ukuran ke civil 3d khusus untuk sudut, sebaiknya masukkan nilai rata2 yang telah dihitung terlebih dahulu.

===saya sudah submit masalah ini ke autodesk,  semoga segera mereka punya solusi tentang masalah ini====

[XLS-SVY-11]: Perhitungan rerata dan standard deviasi hasil pengukuran sudut dan jarak dari total station (theodolit)

 

Referensi :  
Platform : Excel
Lokasi File : https://skydrive.live.com/embedicon.aspx/Public/catatan%20juru%20ukur/XLS-SVY-11.zip?cid=7b3122134b7f51a8&sc=documents

Saya mendapatkan data survey hasil pengukuran jaring trilateration kombinasi dengan triangulation dengan menggunakan total station. Data tersebut terdiri dari informasi tentang tempat berdiri alat, tinggi alat, tinggi target, target, bacaan sudut horisontal, bacaan sudut vertikal, jarak datar dan jarak miring.

image

Tulisan kali ini akan saya fokuSkan bagaimana cara menghitung sudut horisontal dan jarak horisontal (HD).

A. Menghitung rata-rata dan standar deviasi sudut horisontal.

Format yang saya pakai untuk menghitung sudut adalah sebagai berikut :

image

[O5] =E5 Nama Target Backsight (BS)
[P5] =A5 Kedudukan Instrument atau station (STN)
[Q5] =E6 Nama Target Foresight (FS)
[R5] =F5+G5/60+H5/3600 Konversi sudur derajat, menit,detik ke derajat desimal, copy rumus ini sampai ke [R12]
[S6] =IF(D6="B",R6-R5+IF(R5>R6,360),R5-R6+IF(R6>R5,360)) menghitung sudut horisontal yaitu bacaan sudut FS dikurangi bacaan sudut BS.

Penting!!!:
Rumus ini berlaku jika urutan pengukuran sudutnya adalah B(Backsight)-B(Foresight)-LB(Foresight)-LB(Backsight)

untuk urutan B(Backsight)-LB(Backsight)-LB(Foresight)-B(Foresight) silahkan dilihat di file attachment.

[S8],[S10],[S12]   dicopy dari rumus di [S6]
[T6] =S6/24 konversi sudut derajat desimal ke derajat-menit-detik dengan menggunakan format time di excel.
set format number di [T6] menjadi [h]° mm’ ss\"
image
untuk menampilkan symbol derajat: tekan tombol ALT, tahan tombol ALT kemudian tekan angka 176 di numeric pad, kemudian lepaskan tombol ALT.

Jika menggunakan laptop, numeric pad akan aktif jika tombol ‘number lock’ diaktifkan. Posisi tombol akan berbeda tergantung merk dan type laptop. Contoh saya menggunakan laptop hp pavilium dv3, tombol number lock diaktifkan dengan menekan bersama-sama tombol Fn+shitf+numlk.

Penting!!!:
Rumus menggunakan format jam ini berlaku jika nilai sudutnya selalu positif

[T8],[T10],[T12]   copy rumus dari [T6]
[U5] =AVERAGE(T6:T12) menghitung sudut rata-rata
[V5] =STDEV(T6:T12) menghitung standar deviasi
    copy rumus [U5:V5] ke [U14:V14]

B. Menghitung rata-rata dan standard deviasi jarak horisontal

Format yang saya pakai untuk menghitung jarak adalah:

image

sebelum mulai perhitungan jarak, perlu didefinisikan ID penggal jarak. Jarak rata2 dan standar deviasi akan dihitung jika mempunya id yang sama. Jika pengukuran jarak dimulai dari station (STN) BMS1 dan target (FS) adalah BMS2 maka ID nya harus  sama dengan pengkuran sebaliknya STN di BMS2 dan FS di BMS1

List ID penggal jarak didefinikan di kolom AC, AD dan AE. Perlu diperhatikan bahwa nama station(STN) dan foresight(FS) harus sama persis, jika tidak maka akan terjadi kesalah perhitungan di rata-rata dan standard deviasi. “BMS1” tidak sama dengan “BMS 1”.

Tips: saat pengolahan data seperti ini, untuk menghindari salah hitung sebaiknya nama (id) titik berupa angka saja tanpa ada karakter.

[AA5] =SUM((((X5=$AD$5:$AD$13)*(Y5=$AE$5:$AE$13)+(Y5=$AD$5:$AD$13)*(X5=$AE$5:$AE$13))=1)*$AC$5:$AC$13) Formula array: setelah menulis rumusnya, akhir dengan  (CTRL+SHIFT+ENTER)
Berfungsi untuk mencari ID penggal garis dari list ID yang sudah didefinisikan di kolom [AC], [AD] dan [AE]
[AA6:AA12] copy rumus dari [AA5]  
[AF5] =AVERAGE(IF($AA$5:$AA$89=AC5,$Z$5:$Z$89)) Formula array: untuk menghitung rata-rata di penggal garis sesuai dengan id di [AC5]
[AG5] =STDEV(IF($AA$5:$AA$89=AC5,$Z$5:$Z$89)) Formula array: menghitung standar deviasi
[AF6:AG13] copy [AF5:AG5]  

==silahkan dicoba==